• Berita Terkini

    Jumat, 22 Juli 2016

    Sedihnya Siswo Wijoyo, Satu Anak Lumpuh Satunya "Tertahan" di Malaysia

    suratnoforekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sungguh berat ujian hidup yang harus ditanggung Siswo Wijoyo (45), warga Desa Karangkemiri, Kecamatan Karanganyar ini. Bagaimana tidak. Sudah dua tahun terakhir, Arif Hidayat (19 tahun), anak pertamanya hanya bisa  terbaring di tempat tidur akibat menderita patang tulang belakang dan sarafnya putus.

    Di saat yang sama, dia harus menerima kenyataan tak bisa memulangkan anak keduanya,  Anisa yang saat ini tengah merantau di Malaysia karena indigo. Dengan kondisinya saat ini,seharusnya Anisa pulang kembali ke tanah air karena tak bisa bekerja maksimal di perusahaan. Namun, untuk memulangkannya, perusahaan meminta dana sebesar Rp 10 juta sebagai tebusan sebagai bagian bagian dari kontrak dengan penyalur tenaga kerja dan perusahaan. Dalam perjanjian tersebut disebutkan, Anisa harus membayar kompensasi bila berhenti bekerja di tengah masa kontrak.

    "Saat ini masih dalam proses nego dengan perusahaan di Malaysia agar Anisa bisa segera kembali ke Indonesia, namun lagi-lagi jangankan uang 10 juta,
    untuk pengobatan kakaknya, kami sudah kewalahan. Namun demikian kami akan berusaha bagaimana caranya, agar anak kami bisa kembali ke Indonesia," kata Siswo Wijoyo ditemui kemarin.

    Jangankan uang jutaan rupiah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun  Siswo Wijoyo yang bekerja serabutan itu sulit. Apalagi, dia masih harus memikirkan si sulung Arif yang mengalami kelumpuhan setelah terjatuh dari pohon sawo dua tahun silam. Akibat peristiwa itu, Arif yang alumnus SMK Komputer tahun 2014 lalu hingga saat ini belum mengambil ijazahnya di sekolah.


    Apa yang menimpa keluarga Siswo Wijoyo mengundang simpati dari mantan Guru Arif, Suratno SPd. Beberapa waktu lalu, Suratno berkunjung untuk memberikan suntikan moril.  Suratno mengaku prhatin dengan apa yang menimpa keluarga Siswo Wijoyo. Pada kasus Anisa, sudah ada perkembangan yang cukup menggembirakan. Anisa saat ini sudah diperbolehkan pulang ke tanah air.

    Namun, pihak perusahaan tetap bersikukuh untuk meminta kompensasi berupa uang Rp 10 juta. Kabar baiknya, perusahaan memperbolehkan keluarga  Siswo Wijoyo mengangsur dua kali masing-masing Rp 5 juta dan sisanya dibayarkan setelah yang bersangkutan tiba di rumah.

    Sayangnya, lanjut Suratno, kondisi keluarga Siswo Wijoyo yang demikian membuatnya pesimis. Oleh karena itu, dia tengah melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga Siswo. "Pihak keluarga akan sangat berterimakasih bila ada pihak-pihak yang peduli," katanya.(saefur rohman/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top