• Berita Terkini

    Kamis, 21 Juli 2016

    Rampok Bersenjata Beraksi di Tengah Kota

    SOLO – Kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Kemarin (20/7) sekitar pukul 09.00, Rudiyanto, 33, dirampok ketika hendak menuju salah satu bank di Jalan Slamet Riyadi. Beruntung dia bisa lolos meskipun kepalanya bocor dipukul gagang pistol.

    Ditemui Jawa Pos Radar Solo, tangan warga Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon itu terlihat masih gemetar. Rudiyanto shock. “Saya masih takut mas,” tuturnya. Bujangan ini tak menduga dirinya menjadi target rampok.

    “Tidak ada perasaan apa-apa. Seperti biasa berangkat dari rumah pagi, terus kerja. Kalau tahu mau dirampok, ya tidak berangkat kerja,” ungkapnya.
    Pagi kemarin, Rudiyanto mendapat tugas dari majikannya seorang penjual handpone dan aksesori di Plasa Singosaren menyetorkan uang senilai Rp 8 juta ke salah satu bank di Jalan Slamet Riyadi.

    Setelah memasukkan uang ke dalam tas, Rudiyanto bergegas menuju bank menggunakan sepeda motor. Tiba di kawasan Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Rudiyanto dipepet dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor matic. “Saya kaget dan langsung berhenti,” jelas dia.
    Dalam sekejap, salah seorang pelaku turun dari sepeda motor dan membonceng Rudiyanto sambil menodongkan pistol ke bagian pinggang. Pelaku mengancam menembak Rudiyanto jika berani berteriak atau melawan.

    Di bawah tekanan dan ketakutan, Rudiyanto diminta mengikuti laju sepeda motor pelaku lainnya. Yakni melintasi Jalan Slamet Riyadi menuju Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Arifin.

    “Sesampai di jembatan dekat PTPN, pelaku yang bawa motor tiba-tiba belok kiri lewat pinggiran Kali Pepe, daerah Widuran. Di situ saya lihat banyak penduduk yang lagi nongkrong di pinggir kali,” bebernya.

    Tebersit di benak Rudiyanto menarik perhatian warga. Dia nekat menjatuhkan sepeda motornya. Perampok pun ikut jatuh. Saat hendak sama-sama berdiri, bandit mengayunkan gagang pistol yang dipegangnya ke arah kepala Rudiyanto.

    “ Dia langsung kabur. Warga yang menolong saya juga tidak bisa nyegat pelaku,” tuturnya. Rudiyanto kemudian dibawa ke RS Dr. Oen Solo untuk mengobati kepalanya yang berdarah.

    Bagaimana ciri-ciri pelaku, Rudiyanto tak bisa menggambarkan secara jelas. “yang Nodong itu agak kurus dan lebih tinggi dari saya. Sedangkan yang naik motor badannya gemuk. Pakai motor matic Honda Beat warna putih biru,” ungkapnya.

    “Untung saya bisa lolos. Mereka gagal membawa tas saya berisi aksesori handphone dan uang tunai Rp 8 juta,” imbuh Rudiyanto.
    Saat ini kasus tersebut ditangani oleh Polsek Jebres. Barang bukti yang diamankan polisi dari lokasi kejadian adalah magazine berisi peluru gotri dan dompet pelaku. Diduga pistol untuk mengancam Rudiyanto adalah jenis airsoft gun. (atn/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top