• Berita Terkini

    Sabtu, 02 Juli 2016

    Politisi PDI Perjuangan Bantu Korban Banjir

    imam/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Bantuan terus mengalir bagi para korban bencana di Kabupaten Kebumen. Tak terkecuali Anggota DPR RI Komisi X Drs Utut Adianto yang berkunjung dan memberikan bantuan bagi korban banjir di Desa Jatiroto Kecamatan Buayan, Jumat (1/7/2016).

    Di Jatiroto, Utut tak hanya meninjau lokasi longsor. Politisi PDIP itu juga menyalurkan bantuan berupa uang tunai sembako dan alat tulis bagi siswa terdampak banjir. Turut mendampingi Utut, Ketua DPRD Kebumen Cipto Waluyo beserta Sekjen DPC PDIP Kebumen Bambang Trisaktiono, Camat Buayan Supoyo SSos Danramil Buayan Kapten Paulus Souhuwat.

    Kepada para korban banjir di Jatiroto, Utut menjelaskan, pihaknya akan mengupayakan semaksimal mungkin bantuan untuk para korban bencana. Jika pembuatan jembatan tidak bisa menggunakan dana APBD, maka pihaknya akan mengusulkan untuk dapat mengakses dana APBN. “Jika memang ABPD tidak bisa, tolong nanti dibuatkan proposal untuk diajukan ke Pusat,” paparnya.

    Di Desa Jatiroto, juga terdapat rumah milik salah satu warga yang hancur diterjang banjir. Rumah milik Santarja rusak total hingga harus dibangun ulang mulai dari awal. Hingga kini bantuan untuk membangun kembali rumah tersebu, baru mencapai Rp 10 Juta. Nomminal itu jelas tidak cukup, mengingat rumah harus dibangun mulai dari nol. “Kita masih banyak mengharapkan bantuan dari berbagai pihak, khususnya dalam hal pembangunan infrastruktur,” ucap Pj Kades Jatiroto Marina.

    Utut Adianto mengatakan, perlu upaya khusus dari pemerintah menangani persoalan kebencanaan. Salah satunya dengan mendorong untuk merubah Badan Nasional

    Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi menjadi kementerian. “Melihat kenyataan yang ada, penting untuk membuat kementerian bencana, dan bukan hanya sekedar badan. Sebab kalau kementerian anggarannya jelas,” katanya.

    Dijelaskannya, saat terjadi bencana, maka BNPB akan rapat dulu untuk mencari anggaran penanggulangan bencana. Padahal bencana memerlukan penanganan yang cepat. Jika sudah ada kementerian, tentunya akan lebih cepat tanggap dalam menanganinya, sebab anggarannya sudah jelas tersedia. “Kalau tidak segera mendapat penanganan maka jumlah korban bencana akan semakin banyak. Maka dari itu pemerintah harus segera bertindak cepat saat terjadi bencana,” paparnya, disela-sela memberi bantuan kepada para korban bencana, khusunya warga Desa Jatiroto.  (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top