• Berita Terkini

    Rabu, 20 Juli 2016

    Nah Lho, Sarjana Malah Paling Banyak Menganggur

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Jumlah pengangguran di Indonesia menurut data BPS Sakermas tahun 2016 mencapai 10 juta. Kedepan para pengguran tersebut diprediksikan akan lebih banyak sarjana, dari pada lulusan SLTA, SLTP dan SD.

    Ini menjadi sangat ironis, dimana tingkat pendidikan yang lebih tinggi justru malah banyak yang menganggur bila dibandingkan dari pada orang yang pendidikannya lebih rendah.

    Hal ini disampaikan oleh Kasubdit Penempatan Tenaga  Kerja Dalam Negeri Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Sukardi saat Pembekalan Pencari Kerja Dalam Negeri yang dilaksanakan di Rumah Makan Candisari, Selasa (19/7/2016).

    Menurutnya umumnya orang yang hanya lulus Sekolah Dasar, SLTP dan SLTA berasal dari kalangan yang tidak mampu. Dengan demikian maka mereka akan mau menerima apapun bentuk pekerjaan sepanjang itu ada lowongan. Sedangkan para sarjana rata-rata berasal dari kalangan yang mampu, mereka akan lebih pilih-pilih pekerjaan. “Itu disebabkan tidak bekerja saja masih banyak keluarga yang mau menopang ekonominya,” tuturnya.


    Dengan jumlah pengguran yang sangat tinggi, maka perintah menargetkan mengentaskan 2000 pengangguran pertahun. Sehingga jumlah pengangguran akan sangat menurun di tahun 2019. Arah kebijakan pemerintah saat ini lebih diutamakan untuk bekerja di dalam negeri dari pada diluar negeri. “Saat ini Negera Prancis sudah menawarkan untuk pekerjaan di pariwisata. Mereka mempunyai kelebihan dalam bahasa dan mau dibayar dibawah UMK. Jika tidak ada kebijakan demikian maka negera ini akan dipenuhi buruh orang asing,” terangnya.

    Sementara itu dalam sambutannya Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Kebumen Dwi Sulistiyo SSos MSI melalui Kabid dan Penempatan Kerja dan Tramigrasi Putut Supriyadi SPI mengatakan, kegiatan Pembekalan Pencari Kerja Dalam Negeri dikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK, petugas yang alumni siswa atau mahasiswa pada satuan pendidikan SMA, MA dan Perguruan Tinggi serta Lembaga Pelatihan Kerja di Kebupaten Kebumen. “Semoga pelatihan ini membawa kebaikan untuk kita semua,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top