• Berita Terkini

    Jumat, 15 Juli 2016

    Imbas Proyek Nasional JJLS, Harga Tanah di Kawasan Pesisir Selatan Kebumen Melejit

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Keberadaan pembangunan Jaringan Jalan Lingkar Selatan (JJLS) disambut baik oleh masyarakat sekitar jalan tersebut. Pasalnya, dengan pembangunan itu, harga tanah melambung dan meningkat drastis.

    Dulu tanah dikawasan itu, memang tidak mempunyai nilai ekonomi dan sangat murah. Namun setelah ada pembangunan JJLS harga melonjak hingga mencapai Rp 3 Juta perubin . “Dulu tanah disitu sangat murah, ibaratnya diberi saja tidak pada mau,” tutur Kapala Desa Jagasima Kecamatan Klirong Shokhibun, Kepada Ekspres, Kamis (14/7/2016).

    Dijelaskannya harga tanah saat itu memang sangat murah. Untuk satu patok (30 ubin) setara dengan 444 meter persegi hanya dihargai Rp 500-700 ribu saja. Keberadaan harga tanah yang sangat murah itu disebabkan tidak adanya akses jalan yang memadai dan keberadaannya pun memang di pedesaan. “JJLS memang menjadi berkah tersendiri, bagi warga,” terangnya.

    Sokhibun mengatakan, saat pembebasan tanah untuk pembanguan JJLS yang melewati Desa Jagasima terutama RT 4 RW 4 di tahun 2013 dapat berjalan dengan sangat kondusif. Saat itu tanah yang terkena JJLS dibeli oleh pemerintah dengan harga Rp 25 ribu permeter persegi atau Rp 370 ribu perubin. Harga tersebut sudah tergolong tinggi, mengingat harga tanah di kawasan tersebut saat itu sangat murah. “Saat itu memang sangat murah, dan pemerintah berani membeli dengan harga Rp 370 perubin. Jelas masyarakat sangat mendukungnya. Terlebih harga tanah di sekitar JJLS akan turut naik,” paparnya.

    Selain meningkatkan harga tanah lanjutnya, pembangunan JJLS juga akan merubah kawasan pesisir selatan menjadi kawasan yang ramai. Pasalnya adanya JJLS, otomatis akses jalan terpenuhi dengan baik. “Yogyakarta dan Cilacap kini terasa begitu dekat. Itu setelah ada pembangunan jalan,” jelasnya.

    Menurutnya, kini kawasan pesisir selatan pun banyak menjadi incaran para perusahaan besar yang hendak membuat pabrik. Sokhibun sendiri mengaku dimintai oleh salah satu perusahaan untuk menyediakan lahan seluas 3 Hektar. “Saya dimintai tolong oleh perusahaan pupuk, tapi tidak sanggup. Mereka tidak mau ngontrak mintanya beli tanah, sedangkan disini tidak ada tanah seluas itu yang mau dijual,” ucapnya.

    Kenaikan harga tanah juga disampikan oleh Sholihun (35) salah satu warga Desa Tegalretno Kecamatan Petanahan. Menurutnya di Desa Tegalretno harga tanah di sekitar JJLS juga mencapai Rp 3 hingga 3,5 juta perubin. “Harganya emang segitu. Itupun tanahnya sudah pada laku,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top