• Berita Terkini

    Minggu, 03 Juli 2016

    H-3, Pantura Padat Merayap, Contra Flow Diberlakukan

    ROCHMAN GUNAWAN/RADAR SLAWI
    KRAMAT – Memasuki H-3 lebaran, Minggu (3/7), arus lalu-lintas di jalur Pantura Kabupaten Tegal terpantau padat merayap. Kendaraan dari arah barat ke timur mendominasi kepadatan lalu-lintas. Untuk mendukung kelancaran pemudik, aparat kepolisian mulai dari Kota Tegal hingga Kabupaten Tegal memberlakukan contra flow dimana kendaraan dari barat ke timur bisa menggunakan tiga lajur, sedangkan kendaraan dari timur ke barat yang relatif tidak terlalu padat hanya menggunakan satu lajur.


    Simpul kemacetan terlihat di beberapa SPBU dan rest area dimana banyak kendaraan pemudik yang berhenti untuk beristirahat dan mengisi bahan bakar.

    Sudirman, 45, saat beristirahat di SPBU Dampyak mengatakan, perjalanan darat selama arus mudik tahun ini memang tidak separah tahun sebelumnya. Hanya saja, saat puncak arus mudik mulai Sabtu hingga Minggu kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah mulai terjebak kemacetan di ruas tol Cipali. Saat tiba di exit tol Cirebon, dia berinisiatif untuk mengambil jalur Pantura untuk mencegah terjadinya kemacetan lebih parah.

    Sayang, jalur Pantura juga mengalami kemacetan sehingga kendaraan hanya bisa berjalan 10-20 kilometer per jam. Meski berangkat malam hari agar tidak terlalu panas, tetapi perjalanan yang dia tempuh dari Jakarta menuju ke Solo baru setengah jalan saat memasuki wilayah Kabupaten Tegal. Beruntung, aparat kepolisian terutama yang menggunakan sepeda motor dengan sigap membuka simpul kemacetan dengan memberlakukan buka tutup jalan.

    “Dari arah barat, ada tiga jalur yang bisa digunakan, tetapi, volume kendaraan yang melintas di jalur Pantura melebihi kapasitas jalan sehingga di beberapa titik terjadi kemacetan,” katanya.

    Pemudik lainnya, Slamet, 50, mengungkapkan jika kemacetan justru terjadi di jalan tol dan semakin parah saat menuju gerbang pembayaran tol hingga mengarah ke Pantura. Perpotongan jalur, kata dia, membuat arus kendaraan yang keluar tol misalnya di Brebes Timur dengan kendaraan dari jalur Pantura menjadi satu di satu titik sehingga di lokasi tersebut nyaris tidak bisa bergerak. Lalu-lintas, jelasnya, mulai terasa sedikit lancar begitu mendekati perbatasan Kota dan Kabupaten Tegal karena ruas dari arah timur ditutup satu lajur sehingga bisa digunakan untuk mengurangi kepadatan kendaraan dari arah barat. Banyaknya pemudik yang berhenti di pinggir jalan akibat tidak tertampung di rest area juga menjadi biang kemacetan.

    “Meski relatif lebih lancar dibandingkan tahun lalu, tetap saja terjadi kemacetan saat arus mudik lebaran karena daya tampung jalan melebihi kapasitas,” pungkasnya. (gun)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top