• Berita Terkini

    Rabu, 27 Juli 2016

    Gumuk Pasir Terancam Punah

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pembangunan tambak udang yang pesat mengancam keberadaan gumuk pasir di pesisir selatan Kebumen. Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, prihatin dengan aksi alih fungsi gumuk pasir menjadi tambak udang di sepanjang Pantai Selatan. Selain merusak ekosistem alam, juga menghilangkan mitigasi kebencanaan di kawasan tersebut.

    Engeniring Tsunami dan Mitigasi Bencana Pesisir Direktorat Pesisir dan Lautan Direktoran Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Abdul Muhari PhD, menyesalkan kondisi tersebut.

    "Jika ini dibiarkan maka akan menjadi ancaman serius," kata Abdul Muhari, kepada Kebumen Ekspres, saat memantau tanaman cemara udang program Green Belt Kementerian Kelautan dan Perikanan di kawasan Pantai Petanahan, belum lama ini.

    Rusaknya gumuk pasir, Abdul Muhari mengaku semakin sulit menemukan barchan. Barchan merupakan gunungan pasir yang berbentuk melengkung mirip bulan sabit. Fenomena alam hasil bentukan arus angin laut pembawa material pasir halus ini menjadi ciri khas gumuk pasir. Menurutnya, gumuk di dunia banyak, tapi yang memiliki barchan hanya ada di Parangtritis, Kebumen dan Meksiko.

    "Banyak dampak negatif dari tambak udang, diantaranya terhadap keindahan obyek wisata. Disamping itu, jika gumuk pasir di Pantai Selatan hilang, maka potensi bencana seperti angin kencang dan tsunami akan mudah terjadi," ungkapnya.

    Ia mengaku heran dengan sikap Pemkab Kebumen yang membiarkan tambak-tambak udang beroperasi di gumuk pasir meski berstatus kawasan lindung geologi. Padahal oleh pemerintah keberadaan Gumuk Pasir dijadikan sebagai penunjang pariwisata. Bahkan Gumuk Pasir merupakan cagar alam yang dilindungi karena hanya ada dua di dunia. Namun karena ketidaktegasan pemerintah, tambak udang kini merambah di sepanjang pantai selatan.

    Selain gumuk pasir, tambak udang juga telah menghilangkan pohon cemara udang di pesisir. Padahal, pohon-pohon tersebut sudah diupayakan sejak puluhan tahun lalu untuk menahan kencangnya kekuatan angin.

    Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten di kawasan pesisir selatan yang memiliki bentukan gumuk pasir yang cukup luas. Gumuk pasir tersebut terbentang sepanjang kurang lebih sembilan kilometer dengan lebar rata-rata 800 meter ke arah daratan.

    Sayangnya, di sepanjang pantai selatan, sebagian besar gumuk pasir itu telah mengalami kerusakan akibat aktivitas penambangan pasir yang tak terkendali. Bahkan sekarang ini, gumuk pasir bakal terancam oleh aktivitas industri yakni pembuatan tambak udang.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top