• Berita Terkini

    Rabu, 01 Juni 2016

    SMK Purnama 2 Gombong Bentuk Grup Ketoprak, Anggotanya Guru, Siswa sampai Wali Murid

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Sempat berjaya di era sebelum 1980, seni budaya Ketoprak mulai terpinggirkan. Menjadi menarik saat melihat para guru, karyawan dan siswa-siswa SMK Purnama 2 Gombong ini berkomitmen "nguri-uri" seni ketoprak. Salah satunya dengan membentuk grup ketoprak Purnama Budaya yang anggotanya para guru, karyawan siswa bahkan wali siswa.

    Grup Ketoprak ini baru hitungan bulan terbentuk. Namun, penampilan mereka sudah terbukti cukup menghibur. Seperti saat mereka tampil pada acara ulang tahun Sekolah SMK Purnama 2 Gombong, baru-baru ini. Dalam rangka memeriahkan HUT sekolah sekaligus dengan niat nguri-uri budaya, ditampilkanlah lakon "Raden Said Tundhung". Sebuah panggung megah yang didirikan di halaman sekolah menjadi tempat mereka beradu akting.

    Salah satu pendamping Grup Purnama Budaya, Slamet Saryanto (50), menyampaikan "Raden Said Tundhung" menceritakan kisah Raden Mas Said atau yang bergelar “Sunan Kalijaga” menyiarkan Agama Islam di Bumi Jawa. Raden Said sendiri merupakan putra dari Ki Tumenggung Wilatikta yaitu Bupati Tuban. Merasa ada ketidakadilan dengan kehidupan rakyat jelata yang serba kekurangan, Raden Said melakukan protes kepada ayahnya.

    Demi membela rakyat, Raden Said menjadi pencuri untuk mengambil sebagian barang-barang di gudang dan membagikan kepada rakyat yang membutuhkan. Namun akhirnya ia ketahuan dan dihukum cambuk 200 kali ditangannya dan disekap beberapa hari oleh ayahnya, yang kemudian ia pergi tanpa pamit. Mencuri atau merampok dengan topeng ia lakukan, demi rakyat jelata.

    Tapi ia tertangkap lagi, yang menyebabkan ia di usir oleh ayahnya dari Kadipaten. Akhirnya ia pun pergi, tinggal di hutan Jadiwangi dan menjadi perampok orang-orang kaya dan berjuluk Brandal Lokajaya.

    Slamet Saryanto mengaku sangat senang bisa bergabung dan terlibat dalam pertunjukan kemarin. Sebab, para guru dan siswa itu giat sekali berlatih untuk dapat memberikan yang terbaik. "Kami berlatih sebulan untuk pertunjukan ini," kata Slamet yang merupakan salah satu wali siswa ini.

    Ungkapan senada juga dilontarkan para guru yang memerankan sejumlah tokoh dalam ketoprak tersebut. Ahmad Makmuri (28), yang memerankan Raden Said mengaku awalnya cukup kesulitan memerankan sosok yang menjadi tokoh utama itu. Namun berkat bimbingan sutradara dan dukungan rekan-rekannya, ia mengaku akhirnya bisa menikmati perannya. "Awalnya susah juga. Tapi kami senang,"ujarnya diamini Agung Haryono, guru lain.

    Sementara, Sri Endah Sutiyarni (47) yang memerankan adik Raden Said bernama Dewi Rasawulan, mengaku tak terlalu sulit menghayati peran. "Kebetulan saya pernah main teater," kata perempuan yang juga guru IPS itu.

    Sementara, Kepala Sekolah SMK Purnama 2 Gombong, Sutop HS mengatakan, seni budaya memang menjadi salah satu bidang yang mereka tanamkan kepada siswa-siswanya. Tanpa mengurangi prestasi akademis, penanaman cinta seni budaya tersebut diharapkan menumbuhkan minat dan semangat untuk melestarikan kebudayaan di dalam diri siswa. Selain grup Ketoprak, SMK Purnama 2 Gombong juga memiliki grup kentongan Bambu Laras yang anggotanya adalah para siswa. "Kami bertekad menjadikan seni dan budaya sebagai salah satu keunggulan sekolah tanpa meninggalkan prestasi di bidang akademik," ujar Sutopo. (*)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top