• Berita Terkini

    Senin, 20 Juni 2016

    Setelah Timbun Tiga Rumah, Longsor Susulan Kagetkan Warga Sampang

    Syaiforrohmanforekspres
    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Sabtu akhir pekan kemarin (18/6/2016) benar-benar menjadi hari kelabu bagi warga Desa Sampang Kecamatan Sempor khususnya di RT 4 RW 3. Bagaimana tidak. Sebanyak tiga rumah tertimbun longsor dan mengubur hidup-hidup 6 orang penghuninya.

    Dua diantaranya, masing-masing Satimun (45) dan Poniyem (48) ditemukan tim pencari gabungan sudah meninggal dunia. Sementara, empat lainnya masih tertimbun longsor. Mereka masing-masing San Rustin (70), Marsiyem (68), Sutinem (27), Sarinem (30).


    Rasimin (40), salah satu warga Desa Sampang menuturkan, bencana dashyat itu berawal saat hujan turun deras pada Sabtu sore. Tiba-tiba sekitar pukul 17.00 WIB, tebing setinggi tak kurang 200 meter yang berada di belakang rumah korban runtuh dan menerjang sebanyak lima rumah yang berada di bawahnya.

    Dari lima rumah itu, tiga diantaranya masing-masing milik Sanrustin (70), Satimun (45) dan Rasitin (55) "hilang" dilumat material longsor terdiri dari batu-batu cadas dan lumpur seukuran tak kurang dari 200 meter persegi dengan ketinggian hampir 1 meter.

    Dalam kejadian ini,  satu keluarga yakni pasangan suami istri, Sanrustin (70)-Marsiem,(68) beserta anaknya Sutinem (27) tak sempat menyelamatkan diri. Hingga kemarin (19/6/2016), ketiga orang tersebut belum ditemukan. Yang bikin miris lagi, Sutinem diketahui sedang hamil tiga bulan.

    Sementara, Rasitin dan Pairun berhasil lolos dari maut. Namun, Poniem (48), yang merupakan istri Rasitin  ditemukan meninggal dunia.  Tetangga mereka, Satimun juga berhasil ditemukan namun sudah meninggal dunia. Sementara, Sarinem (30) yang tinggal satu rumah dengan Satimun belum ditemukan.

    Rasimin menuturkan, longsor kemarin baru terjadi di kawasan itu. Menurutnya, lokasi longsor dikenal warga setempat sebagai tempat yang wingit. Lokasi itu biasa dikunjungi para peziarah yang berdoa di Panembahan Mbah Karangdadak. Terlepas dari itu, katanya, lokasi lahan milik Perum Perhutani itu memang rawan longsor karena sebagian sudah gundul. "Setelah longsor pertama, longsor (susulan) juga terjadi pada malam harinya pukul 24.00. Longsor membawa material batu dan lumpur," ujarnya..(syaiufrrohman/ cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top