• Berita Terkini

    Selasa, 21 Juni 2016

    Satu Korban Kembali Ditemukan, Pencarian Libatkan Anjing Pelacak

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Satu lagi dari enam korban tertimbun longsor di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, ditemukan, Senin (20/6/2016). Korban bernama Sarinem (30) ditemukan tim pencari gabungan sekitar pukul 14.30 WIB.

    Saat ditemukan, korban terjepit batu dengan kondisi jenasah mengenaskan. Butuh waktu sekitar dua jam bagi tim pencari untuk melakukan evakuasi. Yang mengharukan, jenasah korban berada sekitar 1,5 meter dari jasad suaminya Satimun (45) yang ditemukan sehari sebelumnya.

    "Hari itu juga korban dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Eko Widiyanto seperti dituturkan Kasie Kedaruratan Arif Rahmadi SSos, Senin sore

    Kemarin menjadi hari kedua pencarian terhadap enam korban warga RT 04 RW 03 Dukuh Semampir Desa Sampang Kecamatan Sempor yang tertimbun longsor pada Sabtu akhir pekan kemarin (18/6). Sarinem, menjadi korban ketiga yang ditemukan. Dua korban lain, masing-masing Satimun (45) dan Poniyem (48) ditemukan pada hari pertama pencarian, Minggu lalu.

    Dengan demikian, masih ada tiga korban yang hingga saat ini belum ditemukan, masing-masing San Rustin (70), Marsiyem (68) dan Sutinem (30).

    Arif Rahmadi mengatakan, proses pencarian para korban longsor melibatkan 400 personel terdiri dari unsur TNI, Polri, PMI, RAPI, Tagana, ORARI Tim SAR BPBD Kebumen, SAR Elang Perkasa dan Dodik Secata Gombong serta Basarnas. Namun begitu, Arif mengakui, proses pencarian masih dijumpai kendala. Selain medan yang sangat berat dan luas, tak bisa difungsikannya alat berat untuk mempercepat evakuasi menjadi salah satu kendala utama.

    Alhasil, para relawan dan tim pencari harus mengandalkan peralatan sederhana. Seperti pada penemuan Sarinem, tim pencari harus menembus tebalnya material longsor berupa lumpur dengan cangkul dan sekop. Petugas harus bekerja ekstra keras mengingat material longsor yang berupa lumpur itu  menjadi mengeras setelah memasuki hari ketiga. Untuk memudahkan pencarian, disiapkan pompa air sebanyak 5 unit dengan pipa spiral sepanjang 300 meter.

    Belum lagi, keberadaan batu-batu longsoran berukuran sedang hingga besarnya mencapai rumah itu semakin menyulitkan proses pencarian. Padahal, area pencarian cukup luas yakni pada bidang seluas kurang lebih 200 meter persegi dengan ketebalan lumpur ada yang mencapai nyaris 1 meter.


    Diakui Arif, itu menjadi tantangan tersendiri bagi para relawan. Kabar baiknya,  kata Arif Rahmadi, pencarian kini melibatkan dua anjing pelacak dari Polda Jawa Tengah. Selain itu, komunikasi menjadi lebih mudah dengan keberadaan organisasi RAPI yang menginformasikan setiap perkembangan proses pencarian. Arif berharap, dua hal itu bisa mempercepat proses pencarian pada hari ketiga hari ini, Selasa (21/6).


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top