• Berita Terkini

    Minggu, 12 Juni 2016

    PT KAI Waspadai 26 Titik Rawan Bencana di Jalur KA

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Menghadapi angkutan lebaran 2016, PT KAI Daop 5 mewaspadai 26 titik rawan gangguan bencana alam di jalur KA. Ke-26 titik rawan gangguan bencana alam berupa longsor, ambles, banjir serta pohon tumbang dijalur KA tersebut akan dijaga petugas  24 jam penuh selama angkutan lebaran.

    Selama ini PT KAI telah menempatkan petugas penjaga selama 24 jam penuh di empat titik rawan longsor. Masing- masing satu titik di Kabupaten Brebes, antara  Prupuk- Linggapura di km 304+2/5, 2 titik di Kabupaten Banyumas antara Notog- Kebasen di km 360+1/3 dan di km 423-424 antara Tambak-Ijo serta 1 titik di Kabupaten Kebumen, tepatnya jembatan Sungai Lukulo antara Soka-Kebumen.

    "Selama angkutan lebaran 2016 jumlah petugas dan titik penjagaan kita tambah dengan 22 titik baru sehingga total ada 26 titik penjagaan daerah rawan," kata Manajer Humas PT KAI Doap 5 Surono, Jumat (10/6/2016).

    Perhatian penuh terhadap lokasi rawan bencana alam tersebut untuk mengantisipasi masih tingginya curah hujan hingga saat ini.

    Selain juga, penjagaan daerah rawan gangguan bencana di jalur kereta api tersebut untuk menjamin kelancaran dan keselamatan perjalanan KA selama arus mudik dan balik lebaran. Mengingat frekuensi kereta api akan meningkat sampai 100 KA per hari.

    Ke-26 titik rawan gangguan bencana alam tersebut terdiri dari 10 titik rawan longsor, 2 titik rawan banjir, 9 titik rawan ambles, 5 titik rawan pohon tumbang, dan 9 titik jembatan panjang yang rawan pada saat sungi dibawahnya banjir.

    Titik rawan longsor yang akan dijaga penuh selama angkutan lebaran terdapat di petak jalur Slawi- Balapulang (1 titik), petak Karangsari- Karanggandul (2 titik), petak Banjar Patroman- Langen (1 titik), petak Meluwung- CIpari (1 titik), dan petak Kawunganten- Jeruklegi (1titik).

    Sedangkan titik rawan ambles terdapat di lintas tengah sebanyak 3 titik (petak jalur Slawi- Prupuk, Songgom- Prupuk dan Linggapura- Bumiayu) serta lintas selatan sebanyak 6 titik (petak jalur Banjarpatroman - Langen dan Kawunganten- Jeruklegi Kabupaten Cilacap.

    Petak jalur dengan jumlah titik rawan ambles terbanyak terdapat antara Kawuganten- Jeruklegi sebanyak 5 titik. Titik rawan ambles ini tersebar dalam radius 10 kilometer antara km 364+200 hingga km 374++100 di petak jalur ini.

    Untuk jalur rel yang rawan pohon tumbang masing-masing berlokasi di km 24+500 hingga 27+900 di daerah hutan KPH Balapulang, di km 310 - 311 antara Linggapura- Bumiayu , dan di km 314+7 hingga km 318+1 antara Bumiayu-Kretek Kabupaten Brebes.

    Sementara titik rawan banjir terdeteksi sebanyak 3 titik, masing- masing antara Linggpura- Bumiayu Kab. Brebes (km 310+4/5), Karangsari-Karanggandul Kab. Banyumas (km 336+6/7) dan Meluwung- Cipari Kab. Cilacap (km 331+9 - 332+7).

    Selain titik rawan longsor, ambles, banjir dan pohon tumbang, PT KAI Daop 5 juga memberikan perhatian serius terhadap 9 titik jembatan. Kesembilan titik jembatan  tersebut rawan saat terjadi banjir, yang bisa mengakibatkan longsor maupun amblesnya pangkal dan pilar jembatan.

    Ke-9 jembatan tersebut 4 titik di Kabupaten Brebes antara Linggpura- Bumiayu- Kretek, 2 titik di Kabupaten Banyumas (Sungai Logawa dan Sungai Serayu), 1 titik di Kabupaten Cilacap (Sungai Serayu) dan 2 titik di Kabupaten Kebumen (Sungai Lukulo dan sungai Butuh).

    Selama angkutan lebaran PT KAI akan menempatkan petugas pejaga di 26 titik rawan bencana tersebut dalam 24 jam penuh. "Kita tempatkan petugas penjaga non stop 24 jam yang dibagi dalam 3 shift," ujar Surono.

    Petugas ini akan memantau dan segera melaporkan ke pusat kendali operasi KA di Purwokerto jika terjadi gejala gangguan bencana alam. Sehingga bisa diambil langkah penanganan secepatnya dan dihindari terjadinya kecelakaan.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top