• Berita Terkini

    Selasa, 07 Juni 2016

    Mengaji Seharusnya Dilakukan Sampai Tamat

    IMAM/ESKPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Mengaji di pondok pesantren sebaiknya dilakukan hingga tamat/khatam. Hal ini agar para santri mampu memahami Agama Islam dengan sempurna. Jika dalam mengaji Islam tidak sempurna, dikhawatirkan nantinya dapat mudah terpengaruh dengan maraknya aliran keras. Dengan mengaji sampai tamat, maka para santri mampu mengamalkan Islam secara Kafah.

    Hal ini disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Huda KH Wahib Machfudz Dukuh Jetis Desa Kutosari Kecamatan Kebumen, saat acara Purna Widya siswa SMP VIP Al Huda Angkatan VIII, di aula lantai empat sekolah tersebut, Sabtu (4/6/2016).

    Untuk diketahui semua siswa SMP VIP Al Huda, merupakan santri yang mengaji kitab para ulama salaf di Pondok Pesantren Al Huda. Agar dapat menyelesaikan pendidikan agama di Pondok pesantren hingga tamat, KH Wahib Machfudz berpesan kepada semua siswa SMP VIP Al Huda, agar nantinya kembali melanjutkan ke sekolah yang ada pada lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Kholidiyah.

    Sebab dibawah naungan Yayasan Kholidiyah juga terdapat SMA VIP dengan jurusan IPA dan IPS dan SMK VIP dengan jurusan farmasi, keperawatan, kimia, industri dan ototronik. “Ini penting untuk membentengi para santri agar tetap dalam koridor ahlusunnah wal jamaah yakni Islam ala Wali Songo,” tuturnya.

    Dalam acara Purna Widya siswa yang melepas 153 siswa itu, Kepala SMP VIP Al Huda Farhanudin SPdI MPd mengatakan, siswa SMP VIP Al Huda merupakan siswa yang hebat. Hal ini terbukti dengan kemampuan mereka dalam meraih prestasi. Dengan bekal ilmu dan ahlaq yang telah didapat di SMP VIP Al Huda Farhanudin berharap kelak di kemudian hari, para siswa akan menjadi orang besar. “Jagalah selalu apa yang telah kalian dapat di SMP VIP Al Huda ini,” paparnya.

    Di akhir sambutannya, Farhanudin pun menyerakan kembali siswa kelas IX SMP VIP Al Huda kepada para orang tua wali. Setelah didik selama tiga tahun, kini tanggungjawab siswa dikembalikan lagi kepada orang tua. Tak lupa pihaknya pun meminta maaf, jika dalam mendidik dan mengajar kurang sesuai seperti apa yang diharpkan oleh para orang tua. “Meskipun demikian pada hakekatnya tidak ada bekas guru dan bekas murid. Sampai kapanpun kalian adalah murid saya,” ucapnya dengan suara haru. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top