• Berita Terkini

    Minggu, 26 Juni 2016

    Makanan Kadaluwarsa Masih Ditemukan di Purworejo

    PURWOREJO- Sidak pengawasan makanan dan minuman yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerjasama dengan Dinas Koperindagpar, Satpol PP, Bagian Humas Setda dan Polres, menemukan beberapa jenis makanan kedaluwarsa. Pengawasan itu dilakukan di daerah pinggiran yang diawali dari wilayah Butuh dan Klepu disejumlah toko dan swalayan.

    Kasi farmasi makanan minuman dan Apoteker Drs Triyanto APt MKes mengatakan, selain makanan kedaluwarsa juga ditemukan makanan yang belum berizin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), kemasan rusak, juga makanan yang penataannya masih campuraduk antara makanan dengan produk sabun, obat, dan sejenisnya. Untuk makanan yang kedaluwarsa meliputi susu kaleng, sirup orson, minuman kemasan botolan, kue kering, kerak nasi, criping, dan jajanan anak-anak.

    "Atas temuan itu kami meminta pedagang untuk menyingkirkan makanan yang sudah kedaluwarsa, sehingga tidak mencemari makanan yang lainnya," ucapnya.

    Disamping itu pedagang dihimbau agar lebih jeli menyeleksi makanan minuman yang akan dijual. Diantaranya harus ada label izin yang tertera P-IRT pada kemasannya, nama produsen dan alamatnya, nama distributornya. Artinya ketika terjadi keracunan, lebih mudah untuk dilacak asal produknya. "Tentu kita tidak berharap, namun harus antisipasi sehingga pedagang juga ikut melindungi konsumen dengan menjual makanan dan minuman yang memenuhi standart kesehatan," harapnya.

    Tim pengawasan juga membawa beberapa sampel makanan minuman yang kedaluwarsa sebagai bukti yang akan diteliti di Dinkes. Penemuan mamin itu ditindak lanjuti dengan pembinaan serta penandatangan berita acara bagi penjual, agar melakukan perbaikan-perbaikan dalam berdagang.

    Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar lebih teliti dan hati-hati setiap akan membeli produk makanan maupun minuman. "Apalagi sekarang masyarakat sudah cerdas, tentu akan paham untuk tidak membeli pada toko yang menjual produk tidak berstandart kesehatan," ujarnya. (ndi)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top