 |
| IMAM/EKSPRES |
KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Empat hari pasca bencana banjir dan longsor di Kebumen yang terjadi pada Sabtu (18/6) lalu, bantuan dari berbagai pihak sudah tersalurkan untuk para korban. Bantuan berupa sembako, air bersih, pakaian dan lain sebagainya sudah tersalurkan di posko bencana.
Kendati demikan, ada hal yang sangat dibutuhkan oleh para korban justru belum terpenuhi. Yakni perangkat alat masak. Pasalnya akibat bencana banjir, peralatan masak milik warga banyak yang rusak dan hilang.
Rian Riawan (36) warga RT 2 RW 1 Dukuh Kemantren Desa Kretek Kecamatan Rowokele mengatakan, warga sangat membutuhkan peralatan masak seperti panci, wajan, kopor dan tabung gas. Akibat bencana banjir peralatan tersebut banyak yang hilangan dan rusak. “Saat ini sembako dan mie instan sudah cukup, namun untuk memasaknya warga masih kesulitan,” tuturnya kepada Ekspres, Selasa (21/6/2016).
Dijelaskannya, untuk memasak bahan makanan diperlukan peralatan yang memadai, minimal kompor dan panci. Jika akan masak menggunakan kayu, warga juga kesulitan, sebab kondisi kayunya basah. Bahkan untuk memasak mie instant saja warga masih kesulitan. “Maka dari itu bantuan alat memasak sangat kami harapkan,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh PJ Sekretaris Desa Kretek Eko Priono. Pihaknya mengatakan di Desa Kretek terdapat 64 rumah yang terkena dampak banjir. Dari jumlah tersebut satu rumah rusak total yakni milik Toto Slamet warga RT 2 RW 1. Eko Priono juga mengatakan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah peralatan memasak. “Alat memasak memang sangat dibutuhkan saat ini,” paparnya.
Hingga kini pihaknya juga mengaku masih kebingungan untuk mengusahakan bantuan peralatan memasak. Kebanyakan bantuan yang diterima oleh warga masih berupa sembako, pakaian, tempat tidur dan lain sebagainya. Pihaknya menghimbau kepada para dermawan yang akan memberi bantuan, sebaiknya membantu peralatan memasak. “Kita sangat membutuhkan itu,” ungkapnya.
Selain bantuan sembako, bantuan obat-obatan dari Puskesmas setempat juga sudah tersalurkan. Lebih lanjut dijelaskan, akibat bencana banjir itu, kini banyak warga yang sudah mulai terserang penyakit gatal-gatal. “Kini banyak warga yang terserang gatal-gatal. Mudah-mudahan warga tidak terserang diare,” ucapnya. (mam)
