 |
| DAMIANUS BRAM/RASO |
Benda-benda bernilai tinggi mulai dari keris, patung, keramik, senapan kuno, tombak, dan lainnya dibersihkan menggunakan kuas dengan ekstrahati-hati. Debu-debu halus pun sirna oleh kibasan kuas abdi dalem.
Pelaksana tugas Raja Keraton Kasunanan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger menerangkan, pembersihan itu dalam rangka menyambut libur Lebaran. Diprediksi wisatawan membeludak dibandingkan hari biasa.
“Hari biasa, jumlah pengunjung sekitar 400 orang. Libur akhir pekan 600-an orang. Kalau pas libur sekolah dan Lebaran bisa mencapai 1.000 pengunjung,” terang Puger.
Aktivitas bersih-bersih juga menyasar halaman museum yakni dilakukan pengecatan ulang. “Sekalian menata koleksi di museum. Terkadang ada pengunjung yang usil menggeser posisi benda museum,” imbuhnya.
Rampung membersihkan koleksi dan kawasan Museum Keraton Kasunan, sasaran selanjutnya adalah mengilapkan sejumlah kereta kencana. Prosesi pembersihan tersebut melibatkan tim ahli agar tak merusak benda bersejarah.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta KP Winarno Kusumo menambahkan, revitalisasi kawasan keraton tidak akan memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. “Selama puasa, tingkat kunjungan wisatawan meningkat sampai 30-40 persen dibandingkan hari-hari biasa,” katanya.
Sementara itu, pada Minggu (25/6) malam, keraton akan menggelar peringatan 21 Ramadan atau malam selikuran. Seperti tahun sebelumnya, keraton akan membagikan tumpeng seribu kepada masyarakat. Tumpeng tersebut akan diarak dari depan Kori Kamandungan Keraton Solo menuju Masjid Agung Solo untuk didoakan.
“Diiringi ratusan lampu ting dan musik rebana. Ting merupakan simbol penerangan bagi umat manusia,” ujar Puger,” ucap Puger. (ves/wa)
