KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Menyusul bencana banjir dan longsor yang terjadi akhir pekan kemarin, Bupati Kebumen HM Yahya Fuad, menyatakan telah menetapkan tanggap darurat bencana. Bupati menyatakan, upaya penanganan kejadian bencana akan dilakukan selama lima belas hari kedepan, terhitung mulai Senin ( 20/6/2016).
Kepada para pimpinan SKPD Bupati meminta agar memaksimalkan kewenangan yang ada untuk penanganan bencana secepat-cepatnya, termasuk dalam memberikan bantuan kepada korban bencana. "Karena di saat sepert inilah kehadiran negara sangat dibutuhkan , untuk memberikan apa yang menjadi hal-hak mereka " ungkap Fuad saat memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di pendopo Bupati, Minggu malam ( 19/6).
Rapat diikuti Wakil Bupati Yazid Mahfudz, Sekda H Adi Pandoyo, SH, MSi, BNPB Pusat, Kalpolres, Kodim serta semua SKPD serta camat dan kepala desa di wilayah korban bencana.
Disampaikan Bupati Fuad, bencana alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi tanggung jawab bersama. Untuk itu Bupati meminta masyarakat dapat berperan aktif dalam penanganan bencana. "Misalnya untuk membersihkan jalan, yang bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat. Tanpa menunggu pemerintah," tegasnya.
Data Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD ) Kabupaten Kebumen , menyebutkan bencana banjir, angin dan tanah longsor menerpa 14 desa. Yakni Desa Bumiagung, Desa Jatiroto, Desa Wagirpandan, Desa Kretek, Desa Jatiluhur, Desa Redisari dan Desa Wonoharjo Kec. Rowokele. Kemudian Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Desa Jatiroto Desa Purbowangi Purbowangi Kecamatan Buayan. Selanjutnya Desa Jintung, Desa Kalipoh, Desa Kalibangkang Kecamatan Ayah.
Pemkab sendiri telah mulai menyalurkan bantuan berupa logistik, seperti makanan, pakaian, perlengakapan mandi serta perlengkapan dapur pun terus disalurkan ke korban bencana. Sementara untuk mempermudah koordinasi penanganan, dibentuk posko bencana di desa dan kecamatan korban bencana. (nn/cah)
Kepada para pimpinan SKPD Bupati meminta agar memaksimalkan kewenangan yang ada untuk penanganan bencana secepat-cepatnya, termasuk dalam memberikan bantuan kepada korban bencana. "Karena di saat sepert inilah kehadiran negara sangat dibutuhkan , untuk memberikan apa yang menjadi hal-hak mereka " ungkap Fuad saat memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di pendopo Bupati, Minggu malam ( 19/6).
Rapat diikuti Wakil Bupati Yazid Mahfudz, Sekda H Adi Pandoyo, SH, MSi, BNPB Pusat, Kalpolres, Kodim serta semua SKPD serta camat dan kepala desa di wilayah korban bencana.
Disampaikan Bupati Fuad, bencana alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi tanggung jawab bersama. Untuk itu Bupati meminta masyarakat dapat berperan aktif dalam penanganan bencana. "Misalnya untuk membersihkan jalan, yang bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat. Tanpa menunggu pemerintah," tegasnya.
Data Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD ) Kabupaten Kebumen , menyebutkan bencana banjir, angin dan tanah longsor menerpa 14 desa. Yakni Desa Bumiagung, Desa Jatiroto, Desa Wagirpandan, Desa Kretek, Desa Jatiluhur, Desa Redisari dan Desa Wonoharjo Kec. Rowokele. Kemudian Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Desa Jatiroto Desa Purbowangi Purbowangi Kecamatan Buayan. Selanjutnya Desa Jintung, Desa Kalipoh, Desa Kalibangkang Kecamatan Ayah.
Pemkab sendiri telah mulai menyalurkan bantuan berupa logistik, seperti makanan, pakaian, perlengakapan mandi serta perlengkapan dapur pun terus disalurkan ke korban bencana. Sementara untuk mempermudah koordinasi penanganan, dibentuk posko bencana di desa dan kecamatan korban bencana. (nn/cah)