• Berita Terkini

    Senin, 13 Juni 2016

    Bulan Puasa Bukan Untuk Bermalas-malas

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Puasa kerap menjadi alasan bagi sebagian masyarakat  untuk bermalas-malas dalam bekerja. Alasannya saat tidak makan dan minum sehari, maka tubuh menjadi lemas, hingga kemudian enggan untuk bekerja. Bahkan beberapa orang ada yang sengaja memperpanjang tidur siang dengan alasan beribadah.

    Padahal bulan puasa bukanlan waktu untuk bermalas-malas. Sejarah menyatakan BUlan Puasa bukan untuk bermalas-malasan, melainkan harus semangat sebab puasa itu bukan untuk menyiksa tubuh. Puasa justru untuk memberikan kesehatan. Sebab puasa mampu membuang zat zat metabolisme yang kotor dan tidak terpakai di dalam tubuh.

    Hal ini disampaikan oleh motivator, trainer, novelis, praktis pendidikan dan peace ambarssador Hendri Unduh Nurmawan SPdI saat mengisi acara silaturahmi pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kebumen, baru-baru ini.

    Menurut Hendri Unduh Nurmawan, tubuh manusia layaknya sebuah mesin. Jika harus bekerja selama 24 jam nonstop, maka akan rusak dan dibutuhkan waktu untuk berhenti atau istirahat. “Sistem percenaan tubuh juga perlu memfilter kembali. Ini untuk meregenerasi fungsi-fungsi tubuh agar dapat bekerja secara optimal kembali,” tuturnya.

    Dijelaskannya, Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat. Saat tubuh dalam keadaan berpuasa menurut Syeh Imam Al Ghazali, tidurnya pun merupakan ibadah. Itu sebagai parameter dasar, saat tidur tubuh sama sekali tidak melakukan kegiatan apapun yang produktif. “Itu saja sudah merupakan ibadah apalagi jika melaksanakan aktivitas yang sifatnya penekanan pelayanan prima kepada setiap insan, tentunya ini lebih bernilai ibadah dengan landasan niat beribadah kepada Alloh SWT,” paparnya.

    Dijelaskannya, Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat bersejarah. Sebagaian peristiwa besar sejarah terjadi di bulan penuh berkah ini. Lebih lanjut dijelaskan perang Badar, perang Khandak, ekspansinya dan tahluknya konstatinopel, takluknya Andalusia (Spanyol) oleh Thariq Bin Ziyad, kemenangan ekspansi Masjidil Aqsa (perang Salib) oleh Salahudin Al Ayyubi terjadi di Bulan Ramadhan. Bahkan umatnya Nabi Musa yang mampu menyeberangi Laut Merah karena terbelah oleh mukjizat tongkat Nabi Musa dan juga terjadi pada Bulan Ramadhan. “Tentunya ini dapat kita petik sebagai pelajaran yang harus diambil hikmahnya,” paparnya.

    Sementara itu Plt kepala BPMPT Drs Aden Andri Susilo MSi melalui salah satu staffnya Sri Rahayu Retnowati SAg dalam sambutannya mengatakan selamat kepada semua peserta yang hadir. Semoga para peserta mampu memetik hikmah dari apa yang telah disampaikan oleh sang pemateri. “Kami berharap acara ini mampu meningkatkan kinerja para pegawai, khususnya di Bulan Ramadhan ini,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top