• Berita Terkini

    Senin, 02 Mei 2016

    Wajan Raksaksa yang Gegerkan Purworejo Ditawar Rp 1,5 Miliar

    andi/eskpres
    PURWOREJO- Penemuan wajan raksaksa di Kelurahan Kutoarjo membuat gempar warga masyarakat Purworejo. Sejak tersiar kabar puluhan warga mendatangi lokasi untuk menyaksikan secara langsung wajan tersebut. Kini keberadaanya telah dipindah di Musium Tosan Aji Purworejo.


    Sebuah wajan raksasa ditemukan pekerja bangunan saat menggali tanah untuk fondasi gudang milik Widodo Hadi Pranoto (50) warga Tanjunganom, Kecamatan Kutoarjo, Purworejo yang berlokasi di Jalan MT Haryono Nomor 96, Selasa (26/4). Belum diketahui persis, usia wajan yang tertanam di bawah pasangan batu bata kuno tersebut.
    Informasi yang berhasil dihimpun, wajan raksasa memiliki diameter 270 sentimeter dengan ketinggian mencapai 90 sentimeter dan tebal 1,5 sentimeter dengan berat lebih dari 1 ton. Awal penemuannya ketika salah seorang pekerja menggali pada kedalaman 15 sentimeter dan mata cangkul membentur besi. "Saya kira pas membentur besi itu hanya pipa saluran air saja," kata Pawit Haryanto, yang menemukan wajan pertama kali.

    Sebelum mengetahui secara persis benda tersebut wajan, pekerja terus melakukan penggalian. Tepat di bawah wajan juga ditemukan benda seperti tungku minyak tanah. Diperkirakan, benda-benda itu merupakan peninggalan pabrik yang pernah beroperasi di sekitar kawasan itu.

    Sang pemilik, Widodo Hadi Pranoto (50) mengatakan, belum lama ini dirinya dihubungi seorang kolektor yang berniat membeli wajan tersebut. Tidak tanggung-tanggung uang yang ditawarkan kolektor tersebut sebesar Rp. 1,5 miliar. "Ada yang sempat menawar wajan senilai Rp 1,5 miliar. Tapi saya masih sebatas berhubungan melalui handphone dengan kolektor itu," ucapnya, kemarin.

    Sementara itu, kondisi wajan tersebut kini mengalami keretakan sepanjang sekitar 1 meter. Keretakan diperparah dengan bagian wajan yang gumpil atau pecah berbentuk segitiga dengan lebar 35 sentimeter dan panjang 30 sentimeter.
    Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Muh Wuryanto membenarkan jika wajan raksasa mengalami kerusakan saat dilakukan pemidahan. Selain gumpil dan pecah, salah satu bagian kuping juga patah. "Proses pemindahan melibatkan beberapa unsur antara lain DPU (Dinas Pekerjaan Umum,red), Dinhubkominfo (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi,red) dan juga Komunitas Offroad Purworejo," kata Wuryanto.

    Menurutnya, proses pemindahan dilakukan sejak Sabtu (30/4/2015) sore sekitar pukul 18.00 wib padahal pihaknya sudah siap dilapangan sejak siang hari. "Terkendala datangnya alat, padahal kita sudap siap sejak siang," imbuh Wuryanto.

    Dalam upaya pertama yang dilakukan oleh Harjanto dari Komunitas Offroad Purworejo ternyata wajan tidak mampu diderek. Demikian halnya dengan kendaraan dari Dinhubkominfo. Akhirnya disepakati wajan dibawa keluar dari lokasi dan baru dinaikkan ke truk terbuka. "Saat hendak dinaikkan ke truk itulah, kuping wajan tidak mampu menahan beban dan patah akibatnya wajan jatuh dan pecah," jelas Wuryanto.

    Proses perjalanan menuju Purworejo pun berjalan lambat karena pihaknya bertindak ekstra hati-hati. Dari waktu normal sekitar 20 menit perjalanan dari Kutoarjo menuju Purworejo, perjalanan wajan memakan waktu hampir dua jam. "Sampai di Museum sekitar jam 10 malam, karena memang kita sangat hati-hati dan banyak masyarakat yang ingin melihat perjalanannya," katanya.
    Dari kerusakan yang terjadi, Wuryanto berjanji akan melakukan konservasi wajan untuk dikembalikan pada bentuk semula. "Lebih jauh mengenai status wajan ini kita juga belum bisa tahu karena masih menunggu penelitian dar Tim Kepurbakalaan Jawa Tengah yang rencananya akan datang besok (hari ini,red). Jadi nantinya apakah wajan ini akan dirawat pemkab atau pemiliknya juga belum tahun," imbuhnya. Andaikan dari penelitian mengharuskan Pemkab melakukan perawatan, pihaknya siap menampung dan akan membuatkan tempat khusus.(ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top