• Berita Terkini

    Selasa, 24 Mei 2016

    Terlilit Hutang, Guru Nekat Gantung Diri dengan Kain Sarung

    ilustrasi
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Peristiwa gantung diri terus terjadi di Kota Beriman. Kali ini, seorang guru di Kecamatan Kuwarasan ditemukan tewas dengan sarung melilit di lehernya, Minggu (22/5/2016).

    Keterangan Kapolres Kebumen AKBP Alpen SH SIK MH seperti disampaikan Kapolsek Kuwarasan AKP Heru Supriyanto, pria malang tersebut berinisial DK (51) dan sehari-hari diketahui sebagai seorang guru PNS. Pertama kali, peristiwa itu diketahui oleh anak korban yang bernama Lintang. "Jadi saat anaknya hendak meminta rokok kepada ayahnya, korban sudah dalam menggantung dan tidak bergerak didalam kamar," kata Kapolsek Kuwarasan AKP Heru Supriyanto.

    Karena panik, anak korban lantas menghubungi kerabatnya yang lain, Suwijio (72) untuk membantu menurunkan korban. Selanjutnya, polisi yang mendatangi tempat kejadian perkara membawa jenazah korban ke RSU Purwogondo. "Dari hasil pemeriksaan tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan. Korban meninggal karena kehabisan nafas," imbuh AKP Heru Supriyanto.

    Dari lokasi, polisi mengamankan kain sarung yang dipergunakan korban untuk bunuh diri. Mengenai motif, diduga korban bunuh diri karena terlilit hutang. "Berdasarkan penuturan keluarganya, korban memiliki hutang," ujar AKP Heru Supriyanto.


    Kejadian di Kuwarasan ini makin menambah panjang kejadian serupa di Kota Beriman. Pada 8 April 2016, Siswanto (31) warga RT 5 RW 5 Dukuh Legok Desa Purbowangi Kecamatan Buayan ditemukan tewas gantung diri.  Pada Bulan Februari lalu, seorang pria warga RT 1 RW 5 Desa Tambakagung Kecamatan Klirong, Salimun (43) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
    Kemudian pada 24 Maret, seorang remaja berusia 16 tahun warga RT 01 RW 03 Desa Tegalretno Kecamatan Petanahan,  Alfin Mubarok  juga mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama. Memasuki bulan April, peristiwa bunuh diri kembali terjadi di Kecamatan Petanahan. Kali ini, korban adalah seorang remaja pria berusia 16 tahun yang sudah berkeluarga berinisial IW.
    Masih di Bulan April, Sartiyah (37) warga RT 09 RW 6 Desa Giyanti Kecamatan Rowokele yang sehari-harinya sebagai pedagang, juga memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Diduga korban frustasi karena masalah ekonomi. Ditarik ke belakang, setidaknya ada 6 korban tewas akibat bunuh diri di tahun 2015.(cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top