• Berita Terkini

    Selasa, 10 Mei 2016

    Terlalu, Anak Yatim Ikut Jadi Korban Penggelapan Dana di BMT Alfasalam

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Dua pimpinan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Alfassalam Desa Kedawung Kecamatan Pejagoan dibekuk aparat kepolisian akibat menggelapkan dana nasabah dengan nilai total sekitar Rp 1,5 miliar. Dari jumlah itu, terdapat warisan bagi anak yatim.

    Setelah satu tahun melarikan diri, dua BMT Alfassalam masing-masing Afit Sadono beserta istrinya, Putu Ekayana SE ditangkap aparat Polres Kebumen pada awal Mei. Keduanya kini telah menjadi tersangka dan ditahan di mapolres Kebumen lantaran dugaan penggelapan dana nasabah.

    Sejumlah nasabah yang menjadi korban, mengaku menyambut gembira atas tertangkapnya kedua orang tersebut. Salah satunya Yatimah (65) warga RT 4 RW 7 Dukuh Penambangan Desa Kedawung Kecamatan Pejagoan ini. Namun demikian, ia meminta aparat dapat memproses kasus itu dengan tuntas. Mengingat, saat ini ada uang sejumlah Rp 9,4 juta yang ikut digelapkan Afit Sadono beserta istrinya.

    Yang membuat makin dia sedih, uang itu adalah warisan milik cucunya Ika Nadiya (17), yang kini telah menjadi yatim. “Sepeninggal anak saya almarhum Sunarto pada tahun 2012 lalu, cucu saya (Ika Nadiya) mendapatkan warisan. Uang itu lantas ditabung di BMT Alfasalam pada tanggal 21 Desember 2012 lalu. Dan hingga kini uang tersebut belum cair,” tuturnya kepada kebumenekspres.com, Senin (9/5/2016).

    Dijelaskannya, keinginannya menabung berawal saat Yatimah memikirkan masa depan pendidikan cucunya. Pada saat yang bersamaan tetangganya sendiri, merupakan salah satu petugas BMT Alfasalam. Yatimah pun memutuskan untuk menabungkan uang warisan tersebut, dan akan mengambil jika cucunya membutuhkan biaya sekolah. “Hingga saat ini cucu saya kerap menanyakan uang tersebut, namun saya bingung harus bagaimana, padahal saat ini Ika sedang membutuhkan uang untuk mendaftar kuliah,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

    Yatimah yang kemarin didampingi anaknya Lina Nurhidayah (25) pun menceritakan tentang kondisi ekonomi yang saat ini sedang sangat sulit. Menurutnya, hasil sebagai kuli bongkar muat pada usaha genting, sangat tidak menentu. Tak jarang dalam sehari Yatimah hanya mampu memperoleh uang berkisar Rp 2000-5000 saja. “Saya adalah seorang janda, sebentar lagi akan melaksanakan hajat dua tahun kematian suami saya. Selain itu cucu saya juga berharap agar uang yang dititipkan dapat diambil,” paparnya.
    Yatimah, hanya merupakan salah satu dari sekian banyaknya nasabah BMT Alfasalam yang hingga kini uangnya belum dapat dicairkan. Padahal sebagai seorang buruh mereka sudah menabung demi untuk mempersiapkan hari esok yang lebih baik.

    Terpisah Kapolres Kebumen AKBP Alpen SIK SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Willy Budianto SH MH mengatakan, hingga kini pihaknya terus melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hingga kini sudah terdata sekitar 20 orang yang menjadi korban Afit beserta istrinya. Adapun jumlah uang yang digelapkan mencapai Rp 1,5 miliar.
    Willy pun berpesan kepada masyarakat agar jangan mudah percaya jika ada pihak yang menawarkan tabungan dengan iming-iming bunga besar. “Negera telah mengatur besaran bunga, jika ada yang menawarkan bunga yang tinggi jangan mudah percaya begitu saja,” tegasnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top