Tanggul di Desa Talang, Kecamatan Bayat jebol setelah hujan deras mengguyur sejak Senin (30/5) pukul 22.00. Desa yang terendam hingga satu meter yaitu Talang, Kebon, Jotongan, Krikilan, Wiro dan Tawangrejo di Kecamatan Bayat.
Air terus meluber dan ikut menggenangi Desa Kalikebo dan Planggu di Kecamatan Trucuk. Ditambah Desa Bawak di Kecamatan Cawas. Air baru surut Selasa (31/5) siang.
“Menjelang subuh sudah mulai surut tapi genangannya tadi pagi (kemarin, Red) masih semata kaki. Kalau tadi malam sampai sepinggang orang dewasa. Barang-barang di rumah saya selamatkan ke tempat yang lebih tinggi,” tutur Tresno Mulyono, 70, warga Desa Planggu.
Menurut dia, jebolnya tanggul sepanjang lima meter itu terjadi secara tiba-tiba. Warga sudah memperkuat tanggul Talang dengan menambahkan karung berisi pasir selama dua hari pada Minggu dan Senin (29-30/5). Tetapi pada Senin (30/5) malam tanggul jebol karena aliran sungai dengkeng yang begitu deras.
“Sampah rumah tangga dan bambu menumpuk di jembatan modran dan menghalangi aliran air. Padahal pada Minggu (29/5) sudah kerja bakti membersihkan sampah di jembatan itu tapi menumpuk lagi,” jelas dia.
Camat Bayat Edy Purnomo menuturkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan dua camat lainnya baik Cawas maupun Trucuk untuk penanganan tanggul jebol.
“Kalau kami kan kewenangannya hanya melakukan pembangunan tanggul sementara dengan menggunakan karung pasir. Pembangunan tanggul permanen itu kan kewenangan BBWSBS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo). Ini perlu dijadikan perhatian,” tegas dia.
Diterangkan Edy, tanggul Talang sudah jebol kali ketiga. Dua kali pada Februari 2016 ditambah Senin (30/5) malam. (ren/wa)
