• Berita Terkini

    Senin, 23 Mei 2016

    Santap Nasi Bungkus di Pengajian, 90 Warga Purbalingga Keracunan

    cahyo/radarmas
    PURBALINGGA - Pengajian rutin pada Sabtu siang (21/5/2016) lalu, menjadi musibah bagi puluhan warga RT 5 RW 1 Desa Binangun Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga. Usai makan nasi bungkus,  tak kurang dari 90 orang dewasa dan anak- anak di wilayah tersebut mengalami keracunan.

    Warga mulai merasakan keanehan pada malam hari pada hari yang sama. Hingga akhirnya mulai Minggu (22/5) dinihari, warga mengalami muntah dan diare serta pusing kepala. Bertahap mereka dilarikan ke Puskesmas Serayu Larangan untuk mendapatkan perawatan.

    “Sampai Minggu siang kami telah periksa pasien dugaan keracunan hingga 28 orang. 18 diantaranya harus menjalani rawat inap. Gejala mereka seperti mual dan muntah hingga diare serta pusing. Kami langsung tangani termasuk pemberian infus dan obat,” ungkap Kepala UPT Puskesmas Serayu Larangan, dr Pramesti W, kepada wartawan, kemarin siang (22/5).

    Pasien lainnya yang mengalami gangguan yang sama juga ada yang akhirnya dirujuk ke unit pelayanan kesehatan lain seperti poliklinik kesehatan desa, PKU Muhammadiyah Bobotsari serta RS Nirmala serta RSUD dr Goeteng Tarunadibrata.

    Salah satu korban, Najwa Nur (9) mengaku pada malam sekitar pukul 11 mulai mual dan muntah hingga berkali- kali. Kemudian diare serta pusing dan kepala berat. Hingga akhirnya oleh ayahnya, Indra dan kakeknya dilarikan ke Puskesmas Serayu Larangan.

    “Awalnya makan nasi kotak yang dibungkus sterefoam. Isinya ada nasi kuning, kering tempe, krupuk, telur. Saat menyantap tak ada rasa aneh misalnya basi atau apa. Bahkan saya yang hanya mencicipi sedikit juga sempat pusing dan diare. Hingga anak perempuan saya mengalami kejadian itu,” ungkap ayah Naswa kemarin.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Purbalingga, warga Binangun keracunan kali ini sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Warga rata- rata mengalami gangguan pada pencernaan dan usus. Sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.

    Data terakhir warga yang menjalani rawat inap di pelayanan kesehatan sebanyak total 83 orang. Tersebar di puskesmas Serayu Larangan, PKU Muhammadiyah Bobotsari, RS Nirmala dan RS dr Goeteng Tarunadibrata.

    Rinciannya paling banyak dirawat di RS Goeteng sebanyak 39 orang. Kemudian di Puskesmas Serayu Larangan sebanyak 19 orang. PKU Muhammadiyah Bobotsari 4 orang dan RS Nirmala. Total pasien rawat jalan 25 orang.

    “Kami akan kirim sampel makanan ke laboratorium kesehatan Propinsi Jateng secepatnya. Tujuannya agar diketahui pasti kandungan yang menyebabkan keracunan. Dugaan sementara bisa karena bakteri yang ada pada bungkus maupun makanan,” tegasnya.(amr)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top