• Berita Terkini

    Kamis, 26 Mei 2016

    PSK Digaruk, Belasan Botol Miras Disita

    ilustrasi
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pekerja Seks Komersial (PSK), pasangan mesum dan belasan botol minuman keras (miras) diamankan Polsek Gombong saat menggelar razia penyakit masyarakat, Selasa lalu (24/5/2016).

    Kapolres Kebumen AKBP Alpen SH SIK MH melalui Kapolsek Gombong, AKP AKP Cahyadi SSos menyampaikan, mereka terjaring dari sejumlah tempat yang menjadi sasaran razia. "Dari kegiatan malam ini berhasil disita 11 botol miras dan ditangkap tiga orang yang diduga melakukan aksi asusila," kata AKP Cahyadi sembari mengatakan, razia digelar dalam rangka cipta kondisi menjelang bulan Ramadan.

    Yang memprihatinkan, kata dia, operasi tersebut membuka mata bahwa maraknya kasus asusila dan masih banyaknya warga masyarakat yang mengonsumsi minuman keras (miras) di Kebumen bukanlah isapan jempol.

    Selain mengamankan pasangan mesum, kata dia, polisi mengamankan 5 orang pemabuk di area pasar Gombong. Seminggu sebelumnya, polisi juga sempat mengamankan 3 pasangan bukan suami istri. "Bahkan ada satu pasangan yang ternyata berpacaran namun menginap sampai 5 hari di salah satu hotel di Gombong. Kasus ini lantas membuat pihak desa meminta segera menikahkan pasangan itu, ” ungkapnya.

    Pengakuan dari seorang PSK yang turut diamankan pun tak kalah membuat prihatin. Mawar, salah satu PSK kepada polisi mengaku biasa melayani 5-6 orang lelaki hidung belang dalam sehari. Adapun lokasi servisnya berpindah-pindah dari rumah-rumah kos yang ada di dekat tempat mangkalnya hingga di sekitar lokasi stasiun Gombong. "Bahkan PSK ini mengaku pernah melayani 47 pria dalam sehari," ujarnya.

    Selain mengamankan Bunga yang diketahui warga Brebes itu, polisi juga mengamankan 10 kondom dan sebungkus pelumas dalam dompetnya

    Terkait maraknya tindak asusila yang terjadi di masyarakat, Kapolsek menghimbau agar setiap warga masyarakat bisa menahan diri dan saling mengawasi. Karena tren seperti ini sudah merambah sampai kalangan remaja dan anak di bawah umur. Untuk itu,  perlu keseriusan seluruh komponen masyarakat untuk mengatasinya. "Semua pihak termasuk orang tua dan sekolah harus ikut mengawasi," imbaunya. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top