 |
| Syaifurrrohman |
Namun, sebagian diantara pengguna jalan itu enggan melewati jalur itu lantaran dinilai terlalu jauh. Alhasil, para pengguna jalan yang mayoritas pelajar SMK dan SMA itu memilih jalan tikus berupa gang sempit untuk menyingkat waktu.
Kondisi itu membuat gang menjadi ramai oleh kendaraan roda dua dan rawan terjadi kecelakaan. Hal itupun membuat salah satu warga, Asrofi (58) berinisiatif mengatur lalu lintas. Pria yang kesehariannya menjadi imam mushola Anur wonoyoso ini secara sukarela mengatur jalan setiap paginya.
"Setiap pagi pukul 06.30 - 07.30 jalan ini ramai oleh anak sekolah lewat. Kalau nggak diatur akan terjadi kecelakaan soalnya jalan yang sempit dan pertigaan di tikungan " ujarnya sambil mengatur lalu lintas.
Seperti layaknya polisi lalu lintas, Asrofi pun menerapkan prinsip buka tutup arus. Dalam menjalankan aksinya sebagai "polisi lalu lintas," Asrofi dibantu tetangganya Nur seorang satpam sekolah. Keduanya saling berkomunikasi dengan peluit menjadi medan tukar pesan. Adapun perbaikan jalan dimulai 9 Mei 2016 dan diperkirakan selesai 1 minggu.
Penulis
Syaifurrohman
Mahasiswa AMIK Kebumen
