• Berita Terkini

    Senin, 18 April 2016

    Putri Gus Dur Ikut Hadir Pada Peringatan Bentrok Urut Sewu

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Puteri mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Inayah  Wahid, turut hadir dalam peringatan tragedi bentrok TNI dengan warga urut sewu 16 April 2011 yang digelar, Sabtu (16/4/2016).

    Selain Inayah  Wahid, tampak pada kegiatan kemarin Ketua Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) Seniman, dan kades 15 desa dari tiga kecamatan di wilayah urutsewu, yakni Kecamatan Buluspesantren, Ambal dan Mirit.

    Pantauan koran ini, peringatan tersebut digelar sejak pagi. Diisi dengan aksi teatrikal dalam bentuk drama dimainkan oleh para mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi seperti Unsoed Purwokerto, UAD dan UIN Yogyakarta. Mereka diiringi oleh panyondro urut sewu yang dibawakan Widodo Sunu Nugroho yang merefleksikan perjalanan urut sewu di masa lalu. Selain itu, warga juga menggelar pertunjukan wayang santri dengan dalang KH Imam Zuhdi dengan lakon "Semar Mbangun Kayangan".

    Widodo Sunu Nugroho yang juga Kepala Desa Wiromartan itu saat membacakan condronya mengisahkan perjalanan urutsewu dalam rentang tahun 1922-1932. Menurutnya di pesisir selatan kawasan Kabupaten Kebumen, terdapat 15 desa di tiga kecamatan yang diberi nama urut sewu. Hamparan pantai yang luas itu kerap dimanfaatkan oleh warga untuk membuat garam. “Warga membuat garam dengan cara menjemur air laut. Sembari membuat garam,  penduduk juga “Angon wedus” atau menggembala kambing,” tuturnya.

    Saat itu, warga mampu memanfaatkan potensi alam yang ada. Hingga sekitar tahun 1922-1932 tanah urut sewu sudah dapat dimiliki secara pribadi dengan diadministrasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat itu. Waktu terus berjalan, hingga kemudian kawasan tersebut ditetapkan menjadi kawasan latihan militer. “Kita orang kecil yang ingin mempertahankan haknya, maka yang kita lakukan saat ini adalah tabayun dengan pemerintah,” paparnya.

    Sunu menegaskan, kehadiran Inayah Wahid yang menyatakan siap membantu masyarakat urut sewu, telah menghadirkan harapan baru bagi warga urut sewu. Harapan itu membangkitkan kembali  semangat warga untuk mempertahankan haknya. “Saya sangat trenyuh dengan kesiapan Ibu Inayah Wahid yang siap membantu kita,” paparnya.

    Sementara itu dalam sambutannya, Inayah Wahid mengatakan pihaknya sengaja datang dari Jakarta ke Kebumen untuk menghadiri acara peringatan tragedi 16 April tersebut. Selama ini Gus Durian juga selalu mendampingi masyarakat urut sewu. Menurutnya, sebuah pembangunan memang harus terus dilaksanakan, namun pembangunan harus menggunakan azaz keadilan.

    Dengan demikian, pintanya, pelaksanaan pembangunan tak boleh sampai merampas hak rakyat maupun mengganggu ekosisten alam. “Jika pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah justru membuat hak rakyat terampas, maka sudah menyimpang dari tujuan pembanguan itu sendiri. Sebab pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat,” tegasnya.

    Inayah mengatakan, persoalan urut sewu harus mendapat sorotan dan dukungan dari berbagai pihak secara nasioal. Dengan banyak adanya perhatian dari banyak pihak, diharapkan akan membantu masyarakat untuk mendapatkan kembali haknya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top