 |
| andi/ekspres |
Dalam pandangan Laskar Langit, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Purworejo selama ini takut untuk untuk bergerak karena ada intervensi dari pihak luar. Padahal dengan ketakutan itu, roda pembangunan di Purworejo akan mandeg dan membuat Purworejo semakin tertinggal.
"Yang terjadi di Purworejo adalah pembangunan melambat karena para pejabatnya takut akan terbentur dengan hukum. Padahal seharusnya itu tidak perlu ditakutkan sepanjang selalu berkoordinasi dengan penegak hukum," ucap pendiri Laskar Langit, Gus Maskur.
Gus Maskur berharap dalam melakukan amanat masyarakat Bupati bisa mencontoh pola kerja Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta ataupun Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. "Mereka menjalankan pemerintahan dengan tegas dan benar. Sepanjang kita benar apa yang perlu ditakutkan," tambahnya.
Bupati Agus Bastian sendiri mengaku tidak alergi dengan kritik ataupun demo. Bahkan dalam seminggu menjabat sebagai bupati, dirinya sudah mendapat sms gelap.
"Saya dikatakan kerjanya itu apa, lha wong baru saja berkoordinasi dengan jajaran saya kok dikatakan belum bekerja. Padahal saya ini siap mewakafkan lima tahun waktu saya untuk membangun Purworejo ini," ujar Bupati.
Bupati juga menyampaikan, dirinya ingin membangun Purworejo dengan cepat dalam lima tahun pemerintahannya. Setidaknya pondasi yang dilakukan dalam lima tahun itu nantinya bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dalam 20-30 tahun mendatang.
"Saya tidak akan bongkar pasang pejabat. Ibarat mesin, di SKPD itu adalah mesin saya. Ibarat kata ada yang rusak sedikit dan perlu diamplas sudah bisa jalan tidak masalah. Jadi tidak perlu berlama-lama," katanya.
Soal penyelenggaraan tender aneka proyek pembangunan yang ada di Purworejo, Agus Bastian juga berjanji akan melakukannya secara transparan. "Kalau mau cari duit itu jangan disini, ini semua untuk rakyat. Keliru banget kalau jabatan digunakan untuk cari duit," ungkap Bastian. (ndi)
