• Berita Terkini

    Selasa, 26 April 2016

    Fatayat Deklarasikan Anti Paham Radikalisme dan Khilafah

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Fatayat NU Kebumen mendeklarasikan anti paham radikalisme dan sistem pemerintahan khilafah. Penandatanganan deklarasi yang juga diikuti Wakil Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, anggota DPR RI Drs H Taufik R Abdullah, KNPI, PCNU dan PDPM Kebumen itu dilaksanakan saat peringatan HUT Fatayat ke 66 dan GP Ansor ke-85 Kebumen, di Gedung Muslimat NU Kebumen, Minggu (24/4/2016).

    Peringatan HUT, juga disemarakkan dengan penampilan rebana Qotrun Nissa dan Mahage Group serta bazar dari anggota Fatayat. Ketua Fatayat Kebumen Syarifah Elok Nur Faikoh Alattas SPd menyampaikan, Fatayat dan Ansor merupakan organisasi Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU). Menariknya meski keduanya dibentuk pada tahun berbeda, namun tanggal pembentukannya sama  yakni  24 April.

    Adapun rangkaian kegiatan harlah Fatayat sudah dimulai sejak tanggal 25 Maret lalu, dengan melaksanakan pelatihan bengkel mesin yang diikuti oleh 70 peserta. Selain itu pada tanggal  17 April, Fatayat juga melaksanakan berbagai lomba. Di antaranya, lomba paduan suara Mars Fatayat NU, lomba Dongeng Islami  dan lomba membuat kudapan non Beras. Seluruh kegiatan tersebut berlangsung Gedung MA PK Ma’arif dan Kompleks Gedung PC NU Kebumen.

    Dijelaskannya, Fatayat dan GP Ansor merupakan organisasi  Pemuda dan Pemudi NU. Sementara itu masa depan suatu bangsa, berada di tangan pemuda. Lebih lanjut dijelaskan, adanya deklarasi anti paham radikalisme dan menolak sistem pemerintahan khilafah tersebut, diharapkan akan menjadi benteng bagi pemuda dari  penyebaran paham radikalisme, yang cenderung bertindak anarkis. “Indonesia merupakan negara republik dengan dasar Pancasila. Maka dari iu kita menolak sistem pemerintah Khilafah,” tegasnya.

    Sementara itu Ketua PCNU Kebumen KH Maskur Rozak melalui sekretaris PCNU Mundir MPdI mengatakan, bagi NU NKRI merupakan harga mati. Sudah saatnya Fatayat dan Ansor  bersatu-padu untuk menjaga keutuhan NKRI, dari serangan berbagai pihak yang ingin meruntuhkannya. Menurutnya, saat ini banyak berkembang pelbagai gerakan kecil namun masif, yang terus  menyebarkan paham radikal dan sistem pemerintahan Khalifah. “Padahal negera ini dibanguan bersama oleh beberapa unsur agama dengan keinginan untuk dapat hidup bersama, secara damai dan makmur, maka dari itu kita harus selalu mempertahankan keutuhan NKRI dengan terus menjaga Bhineka Tunggal Ika, dan Pancasila,” katanya.

    Sementara itu Wakil BUpati Kebumen mengatakan, saat ini pemerintah Fuad-Yasid sedang menjalankan program 100 hari. Dalam 64 hari ini berbagai program telah dilaksanakan dengan baik. Mulai dari ambulan gratis, hingga satu pengusaha mempunyai satu desa binaan. "Kini telah ada 142 pengusaha yang siap mengikuti program satu pengusaha satu desa (sapu sada), " ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top