• Berita Terkini

    Jumat, 08 April 2016

    Angka Kemiskinan Meroket, Pemkab Susun Single Data Kemiskinan

    SUDARNO AHMAD/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- RPJMD Kabupaten Kebumen perode 2010-2015 telah berakhir pada akhir tahun 2015, tetapi angka kemiskinan masih tetap tinggi. Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Pemkab Kebumen bekerjasama dengan TKP2KDes (Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Desa), pada 2015 angka kemiskinan sudah mengalami penurunan, tetapi masih kategori cukup tinggi. Dimana untuk jumlah penduduk miskin mencapai 226.097 penduduk atau 19,11 persen dan rumah tangga miskin sebesar 70.497 rumah tangga atau 22,13 persen.

    Menyikapi hal itu, Bupati Kebumen HM Yahya Fuad akan membuat program pembangunan unggulan yang strategis untuk mengurangi angka kemiskinan. Program tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam RPJMD 2016-2021. Agar program-program penanggulangan kemiskinan kedepan tepat sasaran, dibutuhkan data yang akurat, up to date dan akuntabel, yang akan dijadikan data tunggal dalam program penanggulangan kemiskinan.

    Kepala Bappeda Kebumen Sabar Irianto menjelaskan single data sangat penting untuk menunjang program penanggulangan kemiskinan yang dicanangkan oleh bupati. Sehingga program penanggulangan kemiskinan kedepan lebih tepat sasaran, transparan dan akuntabel. Apalagi dalam hal pendataan yang dilakukan oleh Pemkab Kebumen ini, selain mengetahui angka kemiskinan yang up date setiap tahun.  "Juga dapat diketahui penyebab kemiskinannya sehingga dengan pendekatan program pembangunan yang kita laksanakan, dapat meminimalisir penyebab kemiskinan dan harapannya angka kemiskinan dapat diturunkan," kata Sabar Irianto, di lokasi pelatihan kepada Kebumen Ekspres, Kamis (7/4/2016).

    Untuk mewujudkan data tunggal dimaksud, Bappeda selaku sekretariat TKP2KD (Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah) melalui Kelompok Kerja (Pokja) data dan informasi. Pada 2016 ini menyelenggarakan pelatihan pendataan penduduk miskin bagi tim pendata lapangan yang tergabung dalam TKP2KDes. Pelatihan itu dilaksanakan di Hotel Candisari Karanganyar, pada 4-7 April 2016.

    Kepala Bidang Litbang Statistik dan Pengendalian Bappeda Kebumen Pamungkas T Wasana, selaku koordinator pelatihan menjelaskan. Bahwa mulai 2014 Pemkab Kebumen telah melakukan pendataan secara mandiri. Yang diawali dengan pelaksanaan pelatihan bagi tim pendata yang tergabung dalam TKP2KDes pada April dan pelaksanaan pendataan selesai pada akhir Juli.  "Dengan demikian, ketika desa/kelurahan menyelenggarakan musrenbangdes pada Agustus, data kemiskinan tersebut sebagai bahan untuk menyusun perencanaan pembangunan di desa/kelurahan. Sehingga diharapkan APBDes yang disusun sudah berbasis data kemiskinan," ujar Pamungkas, kemarin.

    Pada tahun 2016 ini, sambung Pamungkas, pelaksanaan pelatihan diikuti oleh 460 desa/kelurahan yang tergabung dalam TKP2Des. Pelatihan itu dilaksanakan dalam dua tahap. Yaitu tahap I dilaksanakan 4-7 April 2016, yang diperuntukkan bagi tim pendata lapangan. Sedagkank tahap II akan dilaksanakan pada 23 sampai 31 Mei 2016, yang diperuntukkan bagi tim operator komputer.

    Lebih jauh Pamungkas mengungkapkan, untuk mempermudah pendataan, di setiap desa/kelurahan sudah mempunyai aplikasi sistem informasi desa (SID). Aplikasi tersebut sudah dilegalkan dengan Perbup Kebumen Nomor 48 tahun 2015 tentang Sistem Informasi Desa di Kabupaten Kebumen. Sehingga hasil dari pendataan diperoleh data kemiskinan yang lebih valid dan akurat.  "Selain itu, SID juga dapat dimanfaatkan untuk pelayanan kepada masyarakat, administrasi dan pengelolaan keuangan desa maupun media informasi dan komunikasi pemerintah desa," imbuhnya.

    Pamungkas optimis bahwa single data kemiskinan di Kabupaten Kebumen dapat diwujudkan, karena TKP2KDes sangat antusias dalam melaksanakan pendataan.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top