• Berita Terkini

    Sabtu, 16 April 2016

    20 Dokter Dikirim ke Daerah Pelosok

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Dalam rangka meningkatkan cakupan layanan kesehatan, sebanyak 20 dokter yang merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kebumen  dan Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Kesehatan Primer Indonesia (PKFI) Kebumen telah ditempatkan di daerah pelosok kota Beriman. Jumlah itu akan bertambah seiring dengan pemetaan (maping) yang tengah dilakukan IDI Kebumen.

    "Saat ini IDI dan PKFI masih terus melakukan mapping dan harapannya seluruh daerah akan terjangkau pelayanan dokter," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kebumen, dr Pudjo Trimakno di sela-sela kegiatan seminar radang sendi ( arthritis) yang digelar di RSUD dr Soedirman Kebumen, baru-baru ini.  Kegiatan yang diberengkan dengan rapat pleno IDI itu menghadirkan narasumber, Dr Abdul Azis dari RS Bhayangkara Jogjakarta.

    Pudjo mengatakan, kegiatan tersebut sekaligus sebagai upaya IDI untuk meningkatkan kompetensi para anggotanya. Kompetensi dinilai penting seiring kenaikan tarif premi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Peningkatan tarif premi per awal April lalu, lanjut Pudjo, menuntut pelayanan prima dari para penyelenggara kesehatan termasuk anggota IDI yang membuka klinik faskes tingkat pertama maupun klinik pratama. "Oleh sebab itu, seminar ini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan layanan para dokter anggota IDI yang juga melayani BPJS," katanya.


    Di saat yang sama, Pudjo berharap pemerintah dalam hal ini Pemkab Kebumen, dapat menerapkan regulasi Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 19 yang salah satunya mengatur tentang rasio satu dokter 3 ribu pasien. IDI, kata Pudjo, sudah berupaya mencukupi rasio  itu dengan menempatkan para dokter di seluruh wilayah Kebumen. Sejumlah 20 dokter yang baru saja ditempatkan merupakan salah satu upaya tersebut. Jumlah itu belum 90 orang dokter dan 24 dokter gigi yang sebelumnya sudah ada. Diharapkan, tak lama lagi seluruh wilayah itu akan terjangkau.

    Namun, yang terjadi saat ini, rasio layanan dokter anggota IDI  masih ada kesenjangan. "Khususnya untuk 20 anggota kami yang ada di daerah terpencil rasio layanannya masih berada di bawah seribu bahkan ada yang 1 banding 100. Untuk mengatasi persoalan ini, kami berharap para pemangku jabatan dapat menerapkan aturan Permenkes nomor 19," ujar Pudjo.(cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top