• Berita Terkini

    Minggu, 06 Maret 2016

    Tiap Orang Miliki Gaya Belajar Berbeda

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebanyak 25 peserta mengikuti seminar Magic Teaching yang digelar Roemah Matha Tilaar (RMT) d aula Wulan Tilaar, baru-baru ini. Hadir sebagai nara sumber, Gobind Vashdev, seorang heartworker, motivator dan Pemerhati Perkembangan Anak.

    Gobind mengatakan bahwa peran motorik anak sangatlah penting bagi kecerdasan mereka. Bila anak mempunyai kendala dalam matematika, menghafal, menulis, lambat berbicara, atau sesuatu yang berhubungan dengan kinerja otaknya, tunda dulu mencekoki mereka dengan berbagai ilmu dan pelajaran yang belum bisa nyantol di benaknya.

    Ada baiknya sering-sering kita mengajaknya berjalan, merangkak, bermain lompat tali, brain gym dan berbagai aktifitas fisik yang menggerakan sebanyak mungkin otot.  Berbagai gerakan otot kanan dan kiri tubuh yang bersilangan telah terbukti merangsang berkembangnya sel-sel pada otak.

    Penelitihan menunjukan manusia mempunyai neo korteks terbesar diantara makhluk yang lain karena nenek moyang kita melakukan aktifitas berjalan rata-rata 19 km per harinya. Para fisiolog juga percaya bahwa salah satu penyebab autisme yang semakin berkembang adalah karena hilangnya fase merangkak pada anak-anak.

    Penulis buku best seller “Happiness Inside” ini juga mengatakan bahwa perilaku lebih cepat menular daripada penyakit. Maka apabilla saat melihat orang lain besedih, kita ikut bersedih, saat orang lain menangis kita ikut menangis. "Dan secara alami, hal negatif lebih mudah ditanggap oleh manusia daripada hal postif. Apalagi untuk anak-anak yang selalu ingin tahu," katanya.

    Dalam kaitannya dengan pembelajaran, bapak satu anak ini juga menambahkan bahwa tiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada beberapa anak yang lebih mudah belajar dirumah, dengan situasi tenang, dengan musik yang keras, dengan banyak gambar, secara individu ataukah berkelompok, atau bahkan dengan bergerak. Tugas kita sendirilah untuk mencari gaya belajar yang cocok.

    Semakin manusia dewasa, semakin mendekatkan pikiran bahwa makin banyak ketidakmungkinan yang bisa dicapai. Padahal hali itu erat kaitannya dengan ketidakbiasaan manusia. Seringkali hal yang tidak mungkinpun dapat dicapai dengan kebaikan dan ketulusan dalam menjalankannya. "Manusia adalah makhluk kebiasaan, apabila kita ingin masa depan yang lebih baik, maka alangkah baiknya untuk dapat mulai merubah kebiasaan kita itu," ujarnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top