• Berita Terkini

    Kamis, 03 Maret 2016

    Terlalu, Lima Pemuda Berpesta Miras di Lingkungan Mushola

    SUDARNOAHMAD/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) – Ini sungguh terlalu. Lima pemuda tanggung di Desa Jogomertan, Kecamatan Petanahan menggelar pesta minuman keras di dekat sebuah Mushola di desa setempat, Selasa (2/3/2016). Tak pelak, kelima pemuda itu yaitu Rif (18) , Nu (23), Sh (20), SK (20) dan As (20) digelandang ke Mapolsek Petanahan.

    Kapolres Kebumen AKBP Alpen melalui Kapolsek Petanahan AKP I Made Arjana, mengatakan penangkapan terhadap kelima pemuda itu awalnya tidak sengaja. Mereka diamankan karena tertangkap basah saat sedang asyik menggelar pesta miras.   "Kami sebetulnya tidak menerima laporan warga. Kebetulan kami pada jam-jam tertentu melakukan patroli keliling wilayah kami. Dan saat mendekati di TKP, kami melihat mereka sedang pesta miras dan itu mereka lakukan dekat sekali dengan mushola," kata I Made Arjana, kepada Kebumen Ekspres, di Mapolsek Petanahan, Selasa (2/3).

    Sejurus kemudian, para pemuda yang tengah mabuk itu langsung diangkut menggunakan mobil patroli dan kemudian dibawa ke Mapolsek Petanahan untuk didata dan dilakukan pembinaan.

    Saat polisi memeriksa identitas mereka, tak ada satu pun di antara kelimanya yang membawa kartu identitas diri. Untuk memberikan efek jera, para pemuda itu harus menginap semalam di Mapolsek Petanahan.  "Kami inapkan mereka ke sel Mapolsek. Selain kami amankan semalam di sini, kami juga akan berlakukan wajib hadir seminggu dua kali dan membuat serat pernyataan," ungkap I Made.

    Selain mengamankan para pelaku, operasi yang langsung dipimpin I Made Arjana itu juga mengamankan barangbukti berupa satu liter miras jenis ciu yang diwadahi plastik. Kemudian setengah botol ciu dalam botol air mineral, dan dua botol minuman supleman merek "Terpedo".

    Rif, salah satu pemuda yang diamankan, mengaku miras jenis ciu ini hanya sekadar untuk berkumpul dengan teman dan penghantar tidur biar nyenyak. Dia mengaku uang yang untuk membeli miras jenis ciu merupakan hasil patungan. Setiap mereka yang masih menganggur tersebut ditarik iuran sebesar Rp 10.000. "Kami kalau lagi ngumpul biasanya minum miras, biar suasana ramai," aku Rif.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top