IMAM/EKSPRES |
Sholat Ghaib dengan Imam KH Munawir Ghozali itu, dilaksanakan di Masjid Jami’ Al Ghozali Desa Rantewiringin Kecamatan Buluspesantren. Turut melaksanakan Sholat Ghaib, Wakil Ketua II PGRI Kebumen Sunaryo SPd, Ketua PGRI Kecamatan Buluspesantren Pujiono SPd, dan Penasehat PGRI Kecamatan Buluspesantren Sururudin Al Mansur SPd.
Dalam sambutannya Sururudin mengatakan, Ketua Umum PB PGRI yang juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Sulistyo telah meninggal dunia di RS TNI AL Mintoharjo. Beliau meninggal saat melakukan terapi oksigen hiperbarik. Proses tersebut dilakukan di dalam ruangan khusus yang tertutup, namun terjadi percikan api yang menyebabkan tabung oksigen meledak. “Kita selaku warga pendidikan, sangat berduka atas peristiwa tersebut. Maka dari itu marilah kita melaksanakan Sholat Ghaib dan doa bersama,” tuturnya, yang juga menjabat sebagai Kepala UPTD Dinas Dikpora Kecamatan Buluspesantren.
Dijelaskannya, pada doa bersama kali ini, seluruh anggota PGRI Kecamatan Buluspesantren akan mendoakan serta mohon ampunan kepada Alloh SWT atas semua amal Sulistyo semasa hidupnya. Semoga Alloh menerima semua amal baik Sulistyo dan memaafkan semua kesalahannya. “Saat mendengat kabar duka tersebut, kita langsung mengundang semua anggota untuk sholat dan berdoa bersama. Selain itu kita juga meminta agar PGRI Kabupaten Kebumen, menginstruksikan kepada semua PGRI Kecamatan untuk melakukan sholat dan doa bersama,” katanya.
Sementara itu sebelum melakukan sholat bersama KH Munawir Ghozali menjelaskan, Sholat Ghaib adalah sholat pengganti sholat jenazah. Namun karena jenazah berada ditempat yang jauh maka tidak dapat melaksanakan Sholat Jenazah. Dengan demikian sebagai penggantinya dilaksanakanlah Sholat Ghaib. Adapun semua rukun Sholat Ghaib itu,sama dengan Sholat Jenazah. Yang membedakannya adalah niat dari sholat tersebut. “Kita berniat untuk melakukan Sholat Ghaib, dan bukan Sholat Jenazah,” paparnya, sembari menerangkan secara rinci tentang tata cara Sholat Ghaib kepada semua yang hadir.(mam)