 |
| Kadinkes Kabupaten Kebumen/fotoimam |
Berikut penjelasan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kebumen dr Rini Kristiani. Dihubungi via telepon, Rini mengaku sudah mengetahui kejadian itu. Saat disinggung soal mengapa Vanda sampai harus pulang menggunakan becak padahal ada fasilitas ambulans gratis, Rini merasa perlu menjelaskan.
Menurutnya, layanan ambulan gratis tersebut hanya khusus untuk kasus emergency (gawat darurat) seperti kecelakaan, ibu hamil mau melahirkan, pasien resiko tinggi dan tidak mampu. Jadi, pada kasus Vanda, tidak termasuk kategori emergency tersebut.
Meski begitu, Rini mengatakan, pihaknya tak akan tinggal diam. Dia mengaku akan segera mengunjungi keluarga Vanda. Dinkes akan memotivasi agar pihak keluarga mau dirujuk ke RS Dr Sarjito demi kesembuhan Vanda. "Kita akan segera menjenguk keluarga tersebut, dan meminta untuk mau dirujuk," katanya, sembari menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Capil dan Disnakertrasos Kebumen terkait urusan biaya rumah pengobatan.
Seperti diberitakan, Vanda Setia Ningrum (2) bocah penderita gizi buruk dan menderita radang paru-paru atau pneumonia memilih pulang. Yang mengharukan, Vanda pulang menggunakan becak sampai rumahnya di RT 3 RW 2 Desa Surorejan Kecamatan Puring yang berjarak tak kurang 25 kilometer dari rumah sakit.
Bersama kakek dan neneknya, Nuryadi (67)-Sumarni (67), Vanda pulang ke rumahnya, Senin malam (14/3). Menurut keluarga, Vanda tak kunjung membaik selama dirawat di RSUD dr Soedirman. Oleh pihak RS, Vanda dianjurkan untuk dirujuk ke RSUP Dr Sardjiot Jogjakarta. (mam/cah)
