• Berita Terkini

    Jumat, 25 Maret 2016

    Melakukan Aksi Sosial Butuh Kecerdasan dan Kreatifitas

    istimewa
    133 Peserta Ikuti TCS
    KEBUMEN (kebumenekspsres.com)- Melakukan aksi sosial dalam rangka membantu mereka yang membutuhkan pertolongan ternyata butuh kecerdasan dan kreatifitas. Hal itu terungkap dalam kegiatan  Training Cerdas Sosial (TCS) yang digelar Yayasan pembinaan pelajar berbasis komunitas Neoramdhanz Indonesia (NRI) di  pendopo rumah dinas Bupati, baru-baru ini.

    Salah satu pemateri TCS dari Dompet Dhuafa Andi Angger Sutawijaya mengatakan, aksi sosial membutuhkan kecerdasan dan kreatifitas. Misalnya saat menggalang dana untuk membantu orang atau pihak yang membutuhkan. Menurut Andi, penggalangan dana tak sebatas hanya dalam bentuk proposal. Namun banyak cara lain yang lebih kreatif seperti memanfaatkan media sosial untuk publikasi.  "Gunakan medsos untuk kegiatan sosial misalnya membuat film dokumenter. Jadi video itu bisa diprgunakan untuk mencari donatur. Jadi bukan sekedar proposal melulu.Pengalaman saya, dengan video saya bisa menggalang dana hingga Rp 800 juta," jelasnya.

    Intinya, kata Angger, siapa saja bisa berbuat baik. "Perbedaan anak muda dan dan orang tua hanya usia. Selain itu tidak ada. Pelajar juga bisa melakukan perubahan hal baik, berpikir hal-hal yang baik dan menyampaikan gagasan," pesan Andi Angger Sutawijaya.

    Sebanyak 133 pelajar dari 25 SMA/SMK di Kabupaten Kebumen mengikuti kegiatan yang terselenggara berkat kerja sama dengan Komunitas Cinta Rasa Kebaikan Pelajar (Cakep), chapter Kebumen, Yayasan dompet dhuafa serta Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kebumen (Dikpora) tersebut. Tak hanya mendapat materi training, para peserta dihibur dengan penampilan beatbox dari Kebumen Beat Box clan, salah satu komunitas yang ada di NRI.

    Direktur NRI Maulina Nugraheni SKepNs menyampaikan, TCS merupakan training yang berkelanjutan dengan tiga materi utama yakni projek sosial, fundrising, dan film dokumenter yang kali ini menghadirkan pamateri dari Tim Dompet Dhuafa. Tujuannya, mengajak para pelajar khususnya tingkat sekolah menengah di Kebumen agar peka dan peduli terhadap permasalahan sosial. "Jadi training seperti ini kita harapkan dapat mengasah kepekaan pelajar tingkat SMK/SMA untuk kemudian ikut berkontribusi dalam penyelesaian masalah sosial," jelas pendiri NRI tersebut.

    Setelah training tersebut para peserta akan didampingi oleh seorang coach ahli pada masing-masing untuk membuat proposal proyek sosial dan menjalankan sesuai tahapan. "Selain itu peserta diharapkan dapat mengikuti puncak acara yaitu Social Project competition pada Oktober 2016 sebagai parameter awal tercapainya tujuan pelatihan," ujarnya.

    Salah satu peserta mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut. Faisal, salah satu peserta dari SMAN Buluspesantren mengaku lebih percaya diri. Dia pun bertekad untuk dapat berbuat baik membantu orang lain yang membutuhkan. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top