• Berita Terkini

    Jumat, 04 Maret 2016

    FAM Indonesia Rayakan Ulang Tahun ke-4

    FOTO FAM INDONESIA
    Pare, Kediri – Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia merayakan ulang tahun ke-4, Rabu (2/3), di kantor pusat FAM Indonesia, Pare, Kediri, Jawa Timur. Memasuki tahun ke-5, FAM Indonesia bertekad membumikan literasi di hati anak negeri.

    Puncak Milad ke-4 FAM Indonesia ditandai dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama. Sebelumnya, Tim FAM Indonesia dan anggota FAM lainnya yang berdomisili di kota-kota di Jawa Timur membedah novel “Senyum Gadis Bell’s Palsy” karya Sekjen FAM Indonesia, Aliya Nurlela.

    Tampil sebagai pembicara Muhammad Subhan (Penulis & Ketum FAM Indonesia), Suprapno (Ketua FAM Cabang Tulungagung), dan Arifa (Guru) sekaligus menjadi moderator acara itu.

    Pada kesempatan tersebut juga dikukuhkan nama-nama Pengurus FAM Cabang Lamongan yang dikoordinatori Fathurrahim Suyadi. Selain itu, siswa-siswa nominator dan pemenang lomba cipta puisi FAM Indonesia 2016 se-Kabupaten Kediri juga diundang mengikuti acara itu.

    “Selamat Milad ke-4 FAM Indonesia. Semoga semakin jaya dan mencetak generasi penulis yang cerdas dan produktif,” ujar Qinawatun Nisa, siswi MA Hasanuddin Pare yang mengikuti acara tersebut.

    Perayaan Milad dan bedah buku tersebut, menurut siswa lainnya sangat bermanfaat sebab mendekatkan mereka dengan para penulis yang telah berkarya sekaligus mereka dapat memetik ilmu dan pengalaman dari acara itu.

    “Kami berterima kasih dapat mengikuti acara ini dan mengambil banyak ilmu bermanfaat. Setelah ini kami ingin aktif berkarya,” ujar Gusti, pelajar MA Maarif NU Kepung, Kediri.

    Sekjen FAM Indonesia Aliya Nurlela menyebutkan, di usia 4 tahun FAM Indonesia telah melalui proses panjang di dunia literasi, meski banyak yang harus dibenahi. Sejumlah cabang FAM di kota-kota besar di Indonesia telah terbentuk, dan anggota didominasi kalangan pelajar dan mahasiswa.

    “Di tahun 2016 FAM Indonesia berupaya menjangkau keanggotaan yang lebih luas lagi, dan saat ini FAM Indonesia terbuka untuk umum dari berbagai latarbelakang,” ujar penulis novel “Lukisan Cahaya di Kota Galuh” ini.

    Sementara Ketum FAM Indonesia, Muhammad Subhan, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus dan anggota FAM Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri yang telah ikut membesarkan komunitas ini.

    “Tanpa keaktifan seluruh anggota FAM Indonesia, komunitas ini tidak pernah ada. Mari terus berkarya,” ujar Muhammad Subhan yang juga penulis novel “Rumah di Tengah Sawah”. (rel)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top