• Berita Terkini

    Jumat, 25 Maret 2016

    Bancakan Modal Usaha di UNS

    Alumni pun Bisa Ikut Mencicipi
    SOLO – Dana dari pusat untuk Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Sebelas Maret (UNS) cukup menggiurkan. Ratusan juta hingga miliaran rupiah nyaris dicairkan per tahun sejak 2009. Syarat dan seleksi pun sangat ketat. Namun ada saja oknum di luar kampus mengakalinya agar mendapatkan dana segar itu.

    Sumber Jawa Pos Radar Solo menuturkan, ada dugaan oknum alumni UNS yang pernah mengikuti program PMW berbuat curang mengajak adik tingkatnya ikut program serupa meskipun tidak memiliki usaha apapun.

    Mahasiswa yang masih aktif tersebut diminta mengikuti semua proses pelatihan untuk mendapatkan bantuan PMW pada 2015. Sedangkan syarat administrasi seperti proposal usaha dan sebagainya diurus oknum alumni.

    Untuk memuluskan proposal usaha, identitas yang dicantumkan adalah nama mahasiswa masih aktif. Dan ketika bantuan cair, dana PMW dibagi dua. Yakni oknum alumni dan mahasiswa aktif mendapatkan separo dari total dana yang diterima. Yakni, total dana PMW yang cair senilai Rp 8 juta, maka masing-masing memperoleh Rp 5 juta.
    Rupanya trik tersebut cukup ampuh. Buktinya, dari empat proposal usaha yang diajukan, hanya satu yang gugur. Kenapa bisa gugur? Sumber tersebut kurang mengetahuinya.
    Apakah tidak khawatir ada survei lapangan dari tim PMW? Tak masalah disurvei. Sebab bentuk usahanya memang riil. Artinya bukan usaha abal-abal. “Survei biasanya dilakukan setelah dana PMW cair,” ungkap sumber.

    Lalu bagaimana soal kepemilikan usaha sebenarnya?  Tim survei biasanya fokus memeriksa aktivitas usaha. Sedangkan siapa pemilik sesungguhnya, tidak banyak ditanyakan karena sudah ada data kepemilikan usaha di dalam proposal sebelumnya.

    Sementara itu, tim monitoring dan evaluasi (monev) UNS Eltis Dhara Triesti membantah adanya praktik kecurangan untuk mendapatkan dana PMW. “Nggak ada seperi itu,” ungkapnya.

    Menurut Eltis, tidak akan ada mahasiswa yang lolos seleksi penerima dana PMW bila mempraktikkan cara-cara curang. Sebab tim telah disiapkan dengan baik untuk melakukan seleksi secara ketat. “Jika ada penipu dipastikan tidak akan lolos,” tandas Eltis.

    Ketua Pelaksana PMW UNS Edy Tri menjelaskan, kerap ditemui mahasiswa yang gagal dalam PMW dan dana bantuannya ikut habis. Ada pula mahasiswa penerima dana PMW yang “menghilang” tidak bisa dihubungi dan tidak jelas lokasi usahanya.

    “Mahasiswa yang menghilang seperti itu ya semoga saja cepat bertobat. Dana ini mandat dari pemerintah dan diberikan untuk mahasiswa yang memang mau berusaha,” tandasnya.

    Lebih lanjut diterangkan Edy Tri, PMW ditujukan untuk mahasiswa aktif dengan seleksi cukup ketat. “Kami menyiapkan empat tahapan seleksi,” terangnya.
    Pertama, tahap seleksi administrasi. Tahap ini terdiri dari penyusunan proposal usaha yang dibedakan dalam usaha yang belum jalan (ide usaha), awal jalan (usaha yang sudah memiliki koneksi), dan usaha yang sudah jalan.

    Kedua, tahap psikotes. Tahap ini menilai potensi dan arah usaha tiap peserta. Ketiga, wawancara dan keempat tahap pemasaran atau praktik lapangan.
    “Tahapan tersebut dilakukan untuk menyeleksi siapa saja peserta yang layak untuk mendapatkan dana bantuan dari PMW,” paparnya.
    “Jika ada oknum seperti itu ada (berbuat curang, Red), berarti harus ditingkatkan lagi tahap penyaringannya,” pungkas Edi. (tim raso)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top