• Berita Terkini

    Kamis, 25 Februari 2016

    Satu Ruang Kelas di Banyumas Ambruk Diterjang Longsor

    AGUS/RADARMAS
    BANYUMAS - Sebuah ruang kelas MTs Maarif NU 2 Ajibarang, Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas ambruk setelah  talud sepanjang 21 meter dengan ketinggian 3.5 meter longsor mengenai bangunan sekolah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi Selasa (23/2/2016) pukul 17.00 tersebut.

    Namun, dua kelas lainnya mengalami kerusakan parah seperti tembok retak, jebol dan atap genteng rawan ambruk.


        Kepala MTs Maarif NU 2 Ajibarang, Waluyo SPdI menjelaskan, talud yang berada di bagian belakang sekolah baru selesai tahap pembangunannya 15 hari yang lalu. Karena intensitas hujan yang tinggi, talud dengan panjang 21 meter dan tinggi 3.5 meter longsor menimpa bangunan sekolah yang berakibat pada ambruknya satu ruang kelas yaitu kelas VII B. Sedangkan dua kelas lainnya, yaitu kelas VII A mengalami kerusakan di bagian atap dan tembok retak serta tembok kelas VII C jebol.

        "Yang kondisinya parah adalah kelas VII B karena talud yang longsor parah di bagian belakang kelas tersebut. Sedangkan kelas VII C temboknya jebol di bagian bawah. Sedangkan kelas VII A yang jauh dari talud terkena dampak dari ambruknya kelas VII B,"jelas Waluyo, Rabu (24/2).

        Lebih lanjut Waluyo mengatakan, talud yang longsor baru 15 hari diselesaikan pembangunannya. Namun, dengan hujan yang turun dengan deras beberapa hari terakhir dan tanah di lokasi adalah tanah lempung, diduga tidak kuat menahan air yang meresap ke dalam tanah sehingga longsor.

        Saat kejadian, lanjutnya, pihaknya mendapat laporan dari ketua RW setempat. Karena kondisi cuaca yang masih turun hujan, evakuasi ruang kelas yang rusak dilakukan pada Rabu (24/2), dengan dibantu Polsek, Koramil Ajibarang dan warga sekitar.

        "Untuk sementara kami akan menggunakan ruang yang kosong untuk proses belajar siswa dan siswi. Pagi ini (kemarin) anak-anak ikut membersihkan ruang kelas seperti mengeluarkan bangku dan buku-buku yang ada di dalam kelas yang rusak,"jelasnya.

        Akibat kejadian tersebut, kata Waluyo, diperkirakan kerugian mencapai Rp 250 juta karena satu ruang kelas yang baru di rehab tahun lalu rusak berat. "Selain itu, dua ruang kelas yang rusak juga harus total dalam perbaikan. Tembok sudah jebol smeua otomatis menggeser kontruksi bangunan. Lalu, tebing yang longsor harus diantisipiasi lagi dengan penanganan yang maksimal supaya tidak lagi ada kejadian serupa,"harapnya. (gus)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top