• Berita Terkini

    Kamis, 04 Februari 2016

    Sambut Tahun Baru Imlek, 37 Patung Dewa Dimandikan

    SUDARNO AHMAD/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Sejumlah persiapan dilakukan warga keturunan Tionghoa di Kebumen menyambut tahun baru Imlek 2567. Di antaranya, Rabu (3/2/2016) pagi menggelar kegiatan bakti bersih di Tempat Ibadah Tri Dharma (kelenteng) Kong Hwie Kiong.

    Sebanyak 37 rupang (patung dewa dan dewi) di kelenteng yang sudah berusia 118 tahun tersebut dibersihkan dalam ritual khusus kemarin. Ritual digelar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Satu per satu rupang serta peranti peribadatan yang ada di klenteng di bersihkan dari debu dan kotoran yang menempel.

    Tidak terkecuali patung Thian Shang Senmu atau Dewi Samudera yang menjadi tuan rumah klenteng tersebut, juga dibersihkan. elain membersihkan rupang, juga membersihkan abu-abu yang banyak disimpan di sejumlah guci di klenteng.

    Pembersihan juga dilakukan di sejumlah bagian klenteng, altar pemujaan dan rupang atau patung biasa.  Hadir pada ritual itu, Ketua Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kong Hwie Kiong Kebumen Sugeng Budiawan, Penasehat Paguyuban Masyarakat Tionghoa Kebumen Handoko Tan, Penasehat Yayasan TITD Kong Hwie Kiong Kriswanto Hidayat, dan Seksi Rumah Tangga  Klenteng Tjen Lay.

    Tjen Lay  menjelaskan, ritual membersihkan klenteng dan memandikan rupang atau patung dewa dewi, dilakukan setahun sekali. Sejak tanggal 24 bulan 12 tahun Imlek, para dewa naik ke nirwana. Ia menambahkan, tujuan bersih-bersih tersebut, agar saat para dewa kembali turun pada tanggal 4 bulan 1 imlek mendatang atau bertepatan dengan 11 Februari, para dewa merasa senang tempat tinggalnya bersih.

    "Ini merupakan tradisi leluhur turun temurun yang terus dilestarikan. Kegiatan ini sekaligus memperat persaudaraan antarsesama warga keturunan Tionghoa di Kebumen," ujar Tjen Lay, disela-sela acara, kemarin.

    Ketua Yayasan TITD Kong Hwie Kiong Sugeng Budiawan, menambahkan berbagai ritual akan dilakukan pada perayaan imlek yang tahun ini diperingati pada 8 Februari mendatang. Yaitu pada malam imlek pukul 00.00 dilakukan sembayang bersama, dilanjutkan sembayang pribadi.

    "Pada Cap Gomeh nanti perayaannya akan cukup meriah. Mulai dari makan bersama, ada pementasan sendratari, hiburan. Pesta kembang apinya pada malam cap gomeh, 22 Februari malam," beber Sugeng Budiawan.  Selain itu, doa bersama juga digelar di depan kelenteng. Ritual tersebut digelar sebagai permohonan maaf atas kesalahan, baik yang disengaja atau tidak selama setahun.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top