• Berita Terkini

    Rabu, 03 Februari 2016

    Naik Heli, Luhut Kunjungi Ponpes

    SRI PUTJIWATI/RDAR KUDUS
    PATI – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan kunjungan kerja di Pati dan Rembang kemarin. Pria berusia 68 tahun ini, berkunjung ke Pondok Pesantren Maslakul Huda, Desa Kejen, Kecamatan Margoyoso, Pati, serta Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang.

    Kedatangan Luhut sesuai dengan jadwal yang sudah dirancang. Pukul 09.15, Luhut beserta rombongan tiba di Lanud Ahmad Yani Semarang. Kemudian, rombongan Menkopolhukam take off ke Pati menggunakan helikopter.

    Pada pukul 09.40, Luhut beserta dengan rombongannya tiba di Lapangan Desa Ngemplak Lor, menggunakan helikopter dari Semarang. Luhut mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Bedanya dengan Jokowi, baju Luhut dimasukkan ke dalam celananya.

    Beberapa tamu yang menyambutnya langsung memayungi Luhut saat turun dari helikopter. Kemarin, sebagian wilayah di Pati dirundung hujan sejak pagi. Setelah menyalami tamu yang menyambutnya, dia langsung naik ke mobil Alphard bernopol RI 15 menuju ke Ponpes Maslakul Huda Kajen.

    Jadwal semula, setelah turun dari helikopter langsung menuju ke ponpes milik Kiai Sahal Mahfudh tersebut. Namun, Luhut beserta rombongan ternyata mampir sejenak ke Institut Pesantren Mathali`ul Falah (Ipmafa).

    Di Ipmafa, dia hanya berkunjung dan melihat kampus sebentar. Tidak ada 10 menit, Luhut kemudian menuju ke Ponpes Maslakul Huda. Sesampai di depan halaman ponpes, Luhut langsung disambut Istri Kiai Sahal, Nafisah Sahal, Gus Rozin, bupati Pati, kapolres, dandim, dan sejumlah pengurus di pesantren tersebut.
    Luhut mengunjungi ponpes itu, karena dia mengagumi sosok Kiai Sahal. Menurut Luhut, Kiai Sahal sangat berkarisma. Kiai Sahal merupakan tokoh NU yang dihormati sekaligus pemberi suri teladan yang baik.

    Setelah berbicang-bincang di kediaman Kiai Sahal, Luhut lantas menuju ke lantai II untuk memberikan arahan kepada beberapa santriwan dan satriwati Ponpes Maslakul Huda. Di hadapan ratusan santri, Luhut memberikan beberapa arahan tentang tiga hal, yakni terorisme, narkoba, dan paham radikalisme.
    Luhut menegaskan, tidak ada terorisme yang berasal dari pesantren. Para teroris merupakan orang dari latar belakang dengan ekonomi yang lemah. Mereka tergiur dengan pengajian radikal yang menjanjikan kenikmatan surgawi.

    ”Termasuk Afif, pelaku bom Sarinah beberapa waktu lalu. Afif dari keluarga yang tidak kaya. Dia mempunyai sembilan saudara. Enam saudaranya sudah meninggal. Berangkat dari latar belakang ekonomi itu, Afif tergiur diimign-imingi banyak kenikmatan,” katanya.

    Dia pun berpesan kepada para santri untuk menjauhi paham radikal dan selalu berpegang teguh dengan ajaran agama yang benar. Ajaran sesat seperti ISIS, targetnya adalah remaja yang direkrut melalui media sosial. Dia pun berpesan kepada santri untuk bermedia sosial yang bijak dan menularkan hal-hal positif.
    Terkait dengan Gafatar, menurutnya, eks anggota Gafatar sudah dipulangkan ke masing-masing daerah dan sudah diurus masing-masing pemkab. Termasuk mahasiswi dari Pati yang dikabarkan ikut Gafatar juga sudah pulang.

    Sekitar 90 menit, Luhut berdialog dengan santri dan para kiai. Luhut mengakhiri session dialog dengan santri dan kiai. Kemudian, dia kembali ke kediaman rumah Kiai Sahal untuk makan siang dan istirahat sejenak.

    Sekitar pukul 13.30, rombongan Menkopolhukam berpamitan dan kembali menuju helikopter di Lapangan Desa Ngempak Lor. Sekitar pukul 13.45, rombongan Menkopolhukam menuju ke Ponpes Al Anwar, Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Rembang menggunakan helikopter.
    Di Rembang, Luhut sowan ke kediaman KH Maimoen Zubair di kompleks pondok Pesantren Al-Anwar Sarang. Kurang lebih satu jam Luhut dan rombongan diterima Mbah Moen di ruang tamu.

    Ditemui awak media usai sowan, Luhut mengaku silaturahmi ke Mbah Moen untuk menyampaikan masalah seperti penanggulangan radikalisme, narkoba, dan pendidikan. Menkopolhukam juga sempat menanggapi persoalan Gafatar yang disebutnya perlahan selesai.

    Luhut mengomentari pula kasus bentrok dua ormas di Medan pada Sabtu (30/1) lalu yang melibatkan organisasi Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya. Pemerintah akan menindak tegas setiap pelaku onar yang melanggar peraturan. ”Kalau membuat onar, tentu jangan kita hanya bicara teroris saja. Kalau ini juga membuat ketidaktentraman harus kita tindak sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

    Sementara itu, Mbah Moen mengucapkan terima kasih atas kunjungan Luhut. Ia berpesan kepada Menkopolhukam agar menciptakan Indonesia yang satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

    Mbah Moen pun mengingatkan bahwa bangsa Indonesia mesti menjaga satu titipan yang dari ajaran Islam adalah makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran. (put/ali/lil)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top