• Berita Terkini

    Senin, 29 Februari 2016

    Korban Traficking, Warga Karanganyar 18 Tahun Jadi Budak Seks

    KEBUMEN (kebumenekspresds.com)- Apa yang dialami seorang perempuan warga RT 03/RW 03 Desa Wanareja, Kecamatan Karanganyar ini sebuat saja Dahlia (33), sungguh menyayat hati. Betapa tidak, berniat mencari rejeki dengan merantau ke Jakarta, Dahlia malah jadi korban traficking (perdagangan manusia). Bukan hanya itu, dia juga telah dijadikan budak seks hingga 18 tahun!

    Puncaknya,  akibat menjadi budak seks, Dahlia dinyatakan mengidap  HIV/AIDS.

    Cerita memilukan itu berawal saat Dahlia  merantau ke Jakarta, kala itu usianya baru 15 ahun. Perempuan yang tidak lulus SMP itu memutuskan merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan mengadu nasib. Karena usianya baru 15 tahun, sehingga belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dia juga tidak memiliki saudara di Jakarta.

    Hingga dia kemudian bertemu dengan orang asing yang menjadikannya sebagai budak seks. Selain di Jakarta, Dahlia juga dibawa ke tempat-tempat lain seperti Batam, Medan, dan Kalimantan. Dan saat tubuhnya tidak lagi menarik untuk dijual diapun kemudian dicampakan begitu saja.

    Saat itulah, seorang pria bernama Rijal (35), warga Tangerang. Rijal menemukan Dahlia di emper toko kota Tangerang dalam kondisi lemas. Pada saat itu Dahlia mengaku belum makan selama lima hari.

    Rijal pula yang mengantar Dahlia mengecek kondisi kesehatannya di klinik Tangerang. Dari hasil pemeriksaan, diketahui Dahlia mengidap penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh HIV/AIDS. Kondisi tersebut yang kemudian diceritakan oleh Rijal kepada Tugiyo (55), yang tidak lain adalah paman Dahlia saat mengantarnya pulang. " Keponakan saya (sebut nama) pulang hanya membawa baju yang dikenakannya," kata Tugiyo sembari mengucapkan terima kasih atas budi baik Rijal.



    Saat Dahlia pulang ke rumah tepatnya pada tanggal 24 Januari 2016 lalu, ternyata orang tuanya sudah meninggal dunia setahun lalu. "Saya tahu bahwa ibu saya Sudarsih sudah meninggal setelah pulang ke rumah," kata Dahlia.

    Untuk diketahui, sejak berada di perantauan Dahlia tidak pernah kontak dengan keluarganya.  Tugiyo merasa iba dengan kondisi keponakannya tersebut. Namun untuk pengobatan terhadap Dahlia terganjal biaya dan birokrasi yang sulit. Sehingga hanya ditangani seadanya saja. "Kami berharap diberi kemudahan oleh pihak terkait serta uluran tangan dari para dermawan untuk membantu kesembuhan keponakan saya, " pintanya.

    Kepala Desa Wanareja Sutikno membenarkan warganya ada yang terkena HIV/AIDS. Pihaknya pun tengah berupaya penanganan lebih lanjut dan telah berkoordinasi dengan pihak terkait. Beruntung pada, Minggu (28/2/2016) sekitar pukul 15.00 WIB, Dahlia dijemput oleh pihak RSUD Dr Soedirman Kebumen untuk mendapatkan perawatan medis. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top