• Berita Terkini

    Kamis, 04 Februari 2016

    Alhamdulillah... Usai Keracunan, Kegiatan Belajar SD Jetis Sudah Pulih

    agung/ekspres
    PURWOREJO--Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Jetis, Kecamatan telah pulih seperti biasa sejak Senin (1/2/2016). Siswa yang sempat mengalami keracunan pada Kamis (28/1) sempat tidak masuk pada Jumat dan Sabtu, pekan lalu.

    "Semua sudah normal lagi sejak Senin kemarin dan anak-anak yang sempat keracunan, hari ini sudah masuk semua. Hari Sabtu (29/1) semua yang dirawat di Puskemas (Maron Loano) sudah pulang semua," kata Kasiman, Kepala SDN Jetis, Rabu (3/2).

    Menurut Kasiman, pasca terjadinya, dari pihak puskemas mendatangi sekolah dan menghimbau anak-anak yang mengkonsumsi minuman kadaluwarsa melakukan pemeriksaan ke Puskemas. "Ada sekitar 40 anak yang malam itu juga (Kamis malam-red) ke Puskemas," imbuhnhya.

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, anak-anak diberikan obat untuk menawarkan racun yang ada. "Mereka yang diperiksa menyusul itu bisa langsung pulang dan tidak ada yang diopname," katanya.

    Pasca terjadinya kasus itu, menurut Kasiman, siswa diminta untuk berhati-hati saat jajan. Selain itu, guru yang masuk kelas juga diminta untuk memberikan sosialisasi kepada anak. "Anak-anak sudah tahu dengan sendirinya saat mereka jajan. Saya juga menghimbau kepada guru untuk mensosialisasikan cara jajan yang baik dan benar," katanya.

    Sementara itu, pedagang es kadaluwarsa yang diketahui bernama Ardi (28) warga Desa Kalijambe Kecamatan Loano juga telah melakukan aktivitasnya seperti biasa. Hanya saja dagangannya kurang laku.

    "Saya sudah jualan sejak Sabtu lalu. Saya tahu dagangan saya pasti tidak laku dari kejadian itu," aku Ardi.

    Dikatakannya, jualan es itu sebenarnya bukan yang utama karena dirinya sebagai pedagang bakso keliling. "Es itu titipan kakak saya yang didroping dari seorang sales. Dan saya membawa setiap hari sekitar 55 batang dan itu sangat laris," imbuhnya.

    Melakukan penjualan dengan konsekuensi tidak laku sudah disadari Ardi sejak awal. Namun bukan jualan yang menjadi tujuannya, karena dirinya ingin meluruskan kejadian yang sebenarnya.

    "Biarlah tidak laku, tapi yang utama saya ingin menjelaskan kepada konsumen bahwa saya sekedar membawa sajadan tidak tahu proses pembuatannya," katanya.

    Sebelumnya, dirinya juga telah menjenguk para korban saat berada di Puskemas dan mendatangi sekolah untuk meminta maaf. "Bagaimanapun kejadiannya, es itu dibeli dari saya. Untuk itu saya perlu meminta maaf kepada semua pihak," jelas Ardi. (baj)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top