• Berita Terkini

    Sabtu, 30 Januari 2016

    Sempat Ditolak Warga, Pelaku 'Teror Thamrin' Dimakamkan

    HERMAS PURWADI / RADAR SLAWI 
    TEGAL- Jenazah salah satu pelaku teror bom di kawasan Sarinah  Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat , Dian Juni? Kurniadi ( 25) akhirnya dimakamkan di kampung halamannya di Desa Pegirikan Kecamatan Talang, Jumat ( 29/1) pagi kemarin. Sebelum tiba dikampung halaman, pemakaman Dian sempat mendapat penolakan dari warga setempat.

    Jenazah Dian dibawa dari RS Bhayangkara Kramat Jati Jakarta Timur menggunakan mobil ambulans sekitar pukul 02.00 WIB, dan? tiba di Desa Pegirikan sekitar pukul 06.30 WIB. Jenazah Dian dijemput oleh sang ayah Sutopo( 60)  dan kakak iparnya yang sudah berada di Jakarta sejak Kamis (28/1). Setibanya di rumah duka kawasan  RT 03/ RW VIII, jenazah langsung dishalatkan oleh beberapa warga di ruang tamu rumah. Sekitar pukul 07.00 WIB, jenazah kemudian dibawa ke tempat pemakaman umum desa setempat yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka untuk dimakamkan. Jenazah dimakamkan dengan kondisi masih berada di dalam peti mati.

    Selama prosesi menunggu kedatangan jenazah hingga rampungnya proses pemakaman, Polres Tegal menerjunkan satu peleton personil Shabara dan diback up prajurit TNI. Mereka nampak melakukan penjagaan ekstra ketat mengantisipasi adanya penyusup ditengah prosesi pemakaman pelaku teror tersebut. Selain berjaga dirumah duka, personil bersenjata laras panmjang itu turut disiagakan di lokasi areal pemakaman. Saat prosesi pemakaman berlangusng terlihat beberapa anggota keluarga dan kerabat Dian tak kuasa menahan tangis. Termasuk ibu Dian yakni Rodiah ( 50) .

    Dia secara langsung mengungkapkan permintaan maaf terkait perbuatan anak ketiganya tersebut. " Kami berharap masyarakat mau memaafkan," tuturnya singkat menahan tangis. Terpisah paman Dian, Rusnoto ( 50) mengaku keluarga tidak pernah menyangka jika Dian terlibat jaringan teroris dan bahkan menjadi salah satu pelaku teror bom di kawasan Sarinah. Dia sangat menyesalkan tindakan keponakannya. Dan dia tidak setuju dengan tindakan keponakannya tersebut.

    " Atas nama keluarga kami minta maaf kepada masyarakat, terutama masyarakat Desa Pegirikan," ujarnya. Dari pengakuannya, keluarga selama ini hanya mengetahui jika Dian bekerja di Kalimantan. Setelah ada pemberitaan terkait peristiwa bom Sarinah kawasan Jalan MHThamrin, keluarga langsung syok karena nama Dian disebut sebagai salah satu pelaku.

    " Selama ini? dia tinggal di Kalimantan. Saat pulang juga hanya beberapa hari saja. Kami tidak pernah menaruh rasa curiga," ungkapnya. Lantaran keterlibatannya dalam tindakan terorisme, ada pro kontra di masyarakat terkait pemakaman Dian. Ada sejumlah warga yang sempat menolak Dian dibawa pulang dan dimakamkan di Pegirikan. " Pro kontra di masyarakat ada.  Namun semuanya sudah bisa terselesaikan. Jadi jenasah bisa tetap dimakamkan disini," ujarnya.

    Pemakaman Dian mengundang penasaran puluhan warga setempat. Mereka nampak sudah memadati lokasi sekitar rumah orang tua Dian paska subuh. ?Keberadaan puluhan warga ini membuat aparat yang berjaga dibuat repot, lantaran warga berupaya merangsek masuk kedalam rumah orang tua Dian begitu melihat mobil ambulans tiba. Seperti diketahui, berdasarkan hasil identifikasi sidik jari dan pencocokan DNA yang dilakukan kepolisian, identitas salah satu dari empat pelaku bom Sarinah kawasan Jalan MH  Thamrin yang tewas dipastikan adalah Dian Juni Kurniadi. Dari keterangan polisi, Dian tewas akibat bom yang dibawanya meledak di dekat pos polisi. ( her)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top