• Berita Terkini

    Senin, 25 Januari 2016

    Puluhan Eks Anggota Gafatar Tiba di Asrama Haji Donohudan

    TRI WIDODO/RASO 
    BOYOLALI – Rombongan eks anggota organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dipulangkan dari Kalimantan Barat (Kalbar) mulai menghuni asrama haji Donohudan tadi malam (24/1). Mereka diangkut menggunakan pesawat Lion Air JT 2685.

    Pantauan Jawa Pos Radar Solo, rombongan yang terdiri atas sebanyak 70 orang dewasa, enam anak-anak dan satu bayi serta enam orang pendamping itu tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo sekitar pukul 18.36.

    Dengan penjagaan ketat anggota TNI dan Polri, mereka dibawa menuju asrama haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali menggunakan bus. Selanjutnya dilakukan pendataan oleh Polres Boyolali dan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jateng. Eks Gafatar akan tinggal di asrama haji selama tiga hari ke depan.

    Salah seorang eks anggota Gafatar Fahmi, 30, warga Kabupaten Purworejo mengungkapkan, selama tinggal di kamp Gafatar di , Fahmi,30, mengaku selama hidup di Kamp Gafatar di Kabupaten Mempawah, Kalbar, mereka banyak melakukan aktivitas bercocok tanam.

    Hasil pertanian itu digunakan memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama untuk konsumsi. Karena itu, di kamp uang menjadi barang langka.

    "Di sana (kamp Gafatar) cukup tenang. Hidup dan mati tergantung kita mau menjemput bola atau tidak dengan mengolah hasil bumi. Tuhan telah menciptakan alam seisinya ini untuk dinikmati,” bebernya sambil menggendong putrinya yang masih balita.

    Ditambahkan Fahmi, di kamp Gafatar, dia bersama sebanyak 15 orang rekannya telah membeli tanah seluas 20 hektare. Tanah tersebut dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
    Eks anggota Gafatar lainnya Danur, warga Sleman, Jogjakarta mengaku telah tinggal di kamp Gafatar selama tujuh bulan. Selama itu pula dia merasa ada perubahan pada kehidupannya.

     Tapi setelah mencuatnya berita hilangnya dr. Rica warga Jogjakarta, kehidupan yang dijalaninya guncang.
    "Jadinya bingung, antara yang benar (dan salah) yang mana," jelas dia.

    Apa yang akan dilakukan setelah keluar dari kamp Gafatar? Fahmi dan Danur akan kembali ke kampung halaman. Kebetulan orang tua mereka masih sehat.
    Sementara itu, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Boyolali, dinas sosial provinsi Jawa Tengah, dan pihak terkait lainnya masih menggelar rapat untuk menentukan langkah selanjutnya. (wid/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top