Korban adalah Joyodinomo (47) warga Dusun Soko Legok RT 2 RW 3 dan ditemukan pertama kali oleh sang istri Suminem (45). "Kebetulan pohon kelapa yang dipanjat korban hanya (berjarak) sekitar 10 meter dari rumahnya," ujar Kepala Desa Soko Ruswandi, Rabu (20/1/2016).
Diceritakan Ruswandi sesuai penuturan pihak keluarga, korban dalam beberapa hari terakhir tidak bisa melakukan aktivitas karena tidak enak badan. Setelah merasa lebih baik, Joyodinomo mencoba untuk menengok garapannya.
"Empat hari sebelumnya, korban tidak bisa bekerja karena sakit. Lha Senin kemarin, tampaknya sudah enakan dan memanjat pohon untuk membersihkan tempat nira," jelas Ruswandi.
Sebelum kejadian, korban telah memanjat dua pohon. Korban sempat memasuki rumah dan menemui istrinya untuk dibuatkan minuman. Ditunggu beberapa waktu, istri korban curiga suaminya tidak segera kembali dan mengecek tempat korban memanjat.
Alangkah terkejutnya karena Joyodinomo terlihat telungkup di atas pelepah kelapa. Suminem segera meminta pertolongan kepada tetangganya. "Warga sempat kesulitan karena tingginya pohon untuk menurunkan korban. Warga berinisiatif untuk menaiki pohon dan menggunakan tali untuk menurunkan," kata Ruswandi.
Setidaknya tiga orang harus memanjat pohon dan merawat korban di atas pohon sebelum diturunkan. "Kami putuskan untuk segera merawat korban setelah sampai bawah dan dilanjutkan dengan pemakaman," imbuh Ruswandi.
Warga meyakini bahwa penyebab kematian korban adalah kondisi tubuhnya yang belum bugar atau karena serangan angin duduk. (baj)
