• Berita Terkini

    Minggu, 17 Januari 2016

    Kembangkan Maggot untuk Pakan Ikan

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN- Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina yang berada di Desa Jatimulyo Kecamatan Alian membudidayakan maggot untuk pakan alternatif ikan. Hal ini dilakukan mengingat 80 persen biaya budidaya ikan terserap untuk kebutuhan pakan. Jika biaya pakan dapat diminimalisir, keuntungan para peternak tentunya semakin banyak.

    Maggot/belatung dapat dijadikan pakan alternatif yang sangat bagus. Pasalnya maggot sendiri kaya akan protein hewani. Sehingga larva lalat ini sangat baik untuk pakan ikan lele, mengingat ikan lele merupakan jenis ikan karnivora (pemakan daging).

    Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Pesona Wachidun Kusniyanto (44) mengatakan maggot merupakan larva dari lalat. Maggot tumbuh pada sampah yang membusuk. Maggot memang identik dengan sampah kotor. Kendati demikian maggot hanya tumbuh pada sampah organik saja. “Maka dari itu kita harus menyediakan tempat dan media, yang dapat digunakan untuk tumbuh dan hidup maggot,” tuturnya, Jumat (15/1/2016).

    Menurutnya, banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat maggot, salah satunya dengan menggunakan bahan dasar ampas tahu. Ampas tahu sangat baik untuk digunakan. Pasalnya ampas tahu masih mengandung banyak gizi. Diantaranya protein (23,55 persen), lemak (5,54 persen), karbohidrat (26,92 persen), abu (17,03 persen), serat kasar (16,53 persen), dan air (10,43 persen).

    Cara pembuatannya, ampas tahu dicampur dengan kotoran ayam atau kotoran burung puyuh dan air secukupnya. Adonan kemudian ditempatkan pada sebuah wadah. Wadah ini bisa mengunakan drum atau tempat lainnya. Proses terakhir wadah ditutup menggunakan daun pisang dengan tujuan agar lalat mau bertelur. “Dalam waktu 21 hari maggot dapat dipanan,” kata Wachidun.

    Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa wadah tersebut harus ditempatkan pada tempat yang teduh dan terhindar dari hujan dan sinar mata hari langsung. Karena proses pembuatannya membutuhkan waktu 21 hari maka sebaiknya petani membuat 21 wadah. Hal itu agar petani dapat menggunakan setiap hari.

    “Cara panenya cukup sederhana adonan dicampur dengan air, kemudian disaring,” paparnya. Sembari  menambahkan, penggunakan bahan pakan ikan alternatif dengan baik dapat meminimalisir biaya. Selain itu dengan penggunaan sampah untuk pakan ikan juga baik untuk mengurangi pencemaran lingkungan. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top