• Berita Terkini

    Jumat, 29 Januari 2016

    Harga Daging Sapi Terus Melambung, Kini Capai Rp 110 Ribu Perkilogram

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Harga daging sapi di pasaran masih melambung. Saat ini, harga daging sapi Rp 110 ribu perkilogram atau ada kenaikan sebesar Rp 5000 dari harga sebelumnya yang Rp 100 ribu perkilogram. Imbas kenaikan harga sapi pun langsung dirasakan pedagang yang kini sepi pembeli.

    Salah satu pedangang Pasar Tumenggungan Kebumen, Siti Mutmainah (40) mengatakan, kenaikan harga daging sapi terjadi secara berangsur-angsur. Tiga bulan yang lalu harga daging sapi masih Rp 95 ribu perkilogram. Harga berangsur naik hingga mencapai Rp 105 ribu perkilogram  dan terakhir Rp 110 ribu perkilogram.

    Menurutnya, kenaikan dari Rp 105- menjadi Rp 110 ribu tersebut terjadi dua hari terakhir dan terus bertahan hingga saat ini. Meski hanya naik Rp 5 ribu perkilogram, lanjutnya, itu sangat berpengaruh sekali pada pembeli. “Tidak seperti di kota-kota besar Mas, di Kebumen naik Rp 5000 sangat berpengaruh kepada pembeli,” tuturnya, Kamis (28/1/2016).

    Siti Mutmainah mengatakan, para pembelinya bukan saja berasal dari kalangan ibu rumah tangga. Sebagian diantaranya adalah pedagang. Akibat tingginya harga daging sapi, para pedagang yang membeli dari Siti kini beralih daging yang kualitasnya tidak begitu bagus (KW 2). Ini dilakukan untuk mendapatkan harga miring. “Ya gimana lagi, kalau mereka membeli daging yang super, tentu akan kesulitan dalam mencari keuntungan,” katanya.

    Berbeda dengan daging sapi yang harganya melambung, harga daging ayam justru mengalami penurunan dari Rp 35 ribu perkilo menjadi Rp 32 ribu perkilo. Penurunan harga dagung ayam sendiri berlangsung dua hari terakhir.

    Siti (20) Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Dorowati Kecamatan Klirong Kebumen mengatakan, sudah dua hari terakhir harga daging ayam mengalami penurunan. Bagi pedagang, penurunan harga ini disyukuri sebab hampir bisa dipastikan penjualan akan meningkat. “Kalau harga naik, maka kita kesulitan menjualnya,” katanya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top