 |
| agung/ekspres |
Temuan benda itu langsung dilaporkan ke Polsek Kutoarjo yang tak berselang lama segera datang ke lokasi untuk mengecek temuan itu.
Di awal penemuannya, Wiwit Prasetyo (29) mengira benda yang ditemukan itu hanya besi biasa. Benda tersebut kemudian ia perlihatkan ke warga lain. Sejumlah warga menduka bahwa besi tersebut merupakan sebuah mortir yang bisa meledak. "Warga kemudian menghubungi polisi untuk mengecek apakah besi itu mortir atau bukan," kata Pratono yang tinggal dekat lokasi penemuan.
Wiwit Prasetyo (29) mengatakan, saat menemukan proyektil itu ia sedang bekerja mengurug lahan milik Ponirin. Di sela-sela bekerja, cangkulnya membentur sebuah besi. "Besi itu kemudian saya ambil. Penasaran, benda itu saya perlihatkan ke warga lain. Ternyata besi itu sebuah proyektil," ujarnya.
Dia mengatakan, proyektil itu tertimbun di dalam tanah urug yang dibeli Ponirin beberapa waktu lalu. Tanah urug itu berasal dari galian saluran irigasi yang sedang dinormalisasi, tepatnya di wilayah Kelurahan Bayem, Kecamatan Kutoarjo. "Beruntung proyektil itu tidak ditemukan anak-anak dan dijadikan mainan, karena di lokasi tersebut banyak anak-anak," tuturnya.
Kapolsek Kutoarjo, AKP Sugeng Sargiyono mengatakan, benda temuan itu akan diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti apakah proyektil itu masih aktif atau tidak. Pihaknya mengucapkan terima kasih atas kerjasama masyarakat yang mau melaporkan temuan tersebut kepada polisi.
"Prinsipnya, kami selalu mengajak masyarakat untuk saling menginformasikan segala sesuatu yang terjadi di masyarakat," katanya. (baj)
