 |
| fuad/ekspres |
Dijadwalkan, sertijab berlangsung di Mapolda Jateng, Senin (18/1/2016).
"Pengganti saya AKBP Alpen yang sebelumnya bertugas di Densus 88 Antiteror Polri," ungkap Faizal didampingi Wakapolres Kompol Parasian H Gultom kepada wartawan di Gedung Tribrata Mapolres Kebumen, Kamis (14/1).
Kemarin, AKBP Faizal menggelar perpisahan dengan para awak media yang biasa bertugas di Mapolres Kebumen. Hadir dalam acara tersebut Wakapolres Kompol Parasian H Gultom, Kasatlantas AKP Aditya Mulya Ramadhani SIK, Kasubag Humas AKP Wasidi dan sejumlah perwira.
Pada kesempatan itu, AKBP Faizal mengucapkan terima kasih kepada awak media tas kerjasamanya dalam mendukung kinerja Polres Kebumen.
"Media di Kebumen sangat luar biasa, tak pernah neko-neko dan selalu mengedepankan etika jurnalistik dalam menyajikan berita," sanjung dia.
Faizal pun berharap agar kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini terus dipertahankan di era kepemimpinan Kapolres selanjutnya. "Dengan sinergi yang baik tentu akan bisa menciptakan keamanan dan ketertiban bersama demi terwujudnya Purworejo yang aman dan tentram," imbuhnya yang tak lupa meminta maaf jika selama bertugas di Kebumen pernah membuat kesalahan.
Selama 2 tahun 4 memimpin Kebumen, sudah banyak yang dikerjakan AKBP Faizal untuk membuat Kabupaten Kebumen aman, nyaman, tertib dan tentram.
Dibawah pimpinan AKBP Faizal SIK MH, sinergitas dengan semua elemen masyarakat menjadi paradigma baru pencegahan tindak kriminalitas di wilayah hukum Polres Kebumen.
Langkah ini diwujudkan dengan melakukan sejumlah penandatanganan Nota Kesepahaman.
Selain itu, sepak terjang pria kelahiran Sulawesi Selatan ini juga membuat para penjudi ciut nyalinya. Terbukti angka perjudian di Kebumen turun drastis di era kepemimpinan AKBP Faizal.
Namun demikian, Faizal mengakui jika ada beberapa PR yang belum tuntas ia selesaikan. Seperti soal kemacetan, terutama pada saat arus balik dan mudik Idul Fitri, serta libur panjang akibat adanya perlintasan sebidang di Karanganyar. Menurut Faizal, kemacetan bisa dihilangkan jika dibangun flyover atau underpass.
"Saya sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan instansi terkait untuk membahas hal itu, namun sayangnya belum terwujud," kata dia.
Satu PR lain adalah pembentukan Rumah Mitra Polisi (RMP) yang belum memenuhi target.
"Sudah ada sekitar dua ribu RPM. Targetnya, empat ribu. Masih kurang banyak," ujarnya.
Dia berharap sisa RPM yang belum terbangun dilanjutkan oleh penggantinya. Sebab, RMP yanga ada di setiap RW atau dukuh adalah tempat masyarakat mengadu sekaligus menyelesaikan persoalan yang dihadapi secara bersama. (has)
