• Berita Terkini

    Sabtu, 10 Oktober 2015

    Terapkan Parkir Elektronik, Solo Optimistis PAD Perparkiran Meningkat

    DAMIANUS BRAM/RASO
    SOLO – Sistem parkir elektronik yang baru saja di-launching di kawasan Coyudan kemarin (9/10), diharapkan bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) sektor perparkiran. Per bulan rata-rata pemkot menerima pemasukan sebesar Rp 9 juta, baik untuk parkir motor dan mobil di kawasan tersebut.

    Penjabat (PJ) Wali Kota Solo Budi Suharto menjelaskan, selama ini permasalahan parkir di kawasan Coyudan paling disorot karena keruwetannya. ”Memang ini (parkir elektronik) solusi penataan parkir di sini. Selain itu, nantinya penerapan tarif progresif bisa berjalan dengan baik,” ujar Budi di sela-sela launching kemarin (9/10).
    Ia menambahkan, dengan sistem baru tersebut pendapatan sektor parkir setiap bulan akan menjadi jelas. ”Termasuk nantinya dapat diketahui, apakah ada uang yang dimainkan atau tidak. Untuk pengawasannya, kami sudah menyiapkan alat dan petugas yang memantau di kawasan ini,” jelasnya.

    Di sisi lain, sistem parkir elektronik dengan tarif progresif ini diharapkan bisa meningkatkan PAD sektor parkir. Apalagi, sistem baru itu direncanakan juga bakal diterapkan di kawasan lain. ”Tentu ke depan juga akan ada rekanan yang melirik segmen ini. Apalagi kawasan yang diterapkan parkir elektronik adalah kawasan yang padat usaha,” imbuh Budi.

    Sementara itu, Kepala UPTD Perparkiran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo M. Usman menuturkan, tahun ini PAD sektor perparkiran ditargetkan sebesar Rp 3,5 miliar. Hingga akhir September lalu, PAD parkir sudah mencapai 87 persen. Melihat capaian itu, pihaknya optimistis target tahun ini bisa terpenuhi.

    ”Kami optimistis, meski tahun ini kami mengalami penurunan PAD (parkir) karena Pasar Klewer yang terbakar. Namun, saat ini capaian sudah 87 persen. Kami yakin bisa mencapai 100 persen, apalagi dibantu parkir elektronik,” jelas Usman.

    Pendapatan parkir di kawasan Coyudan yang disetorkan kepada pemkot pada September lalu sebesar Rp 9,2 juta. Rinciannya, setoran untuk parkir motor sebesar  Rp 1,76 juta dan mobil Rp 7,45 juta. Nilai yang disetor ke pemkot sebesar 40 persen dari total pendapatan parkir di sana.
    ”Ya hanya 40 persen yang masuk ke pemkot. Pembagiannya, 35 persen masuk ke pengelola parkir dan 25 persen untuk jukir,” tandas Usman. (vit/ria)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top