• Berita Terkini

    Sabtu, 10 Oktober 2015

    Panwaslu Klaten Sita Identitas Palsu Timses Paslon

    ANGGA PURENDA/RASO
    KLATEN – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Klaten menyita empat kartu identitas yang diduga palsu dari salah satu pendukung calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup). Mereka nekat membawa identitas palsu agar bisa masuk ke ruang debat publik para pasangan calon (paslon) di Gedung Sunan Pandanaran, Klaten, kemarin (9/10).

    Ketua Panwaslu Klaten Wandyo Supriyatno mengatakan, temuan empat kartu identitas ini diketahui saat keempat orang akan memasuki ruangan. Namun dicurigai palsu karena tali yang digunakan warna kuning dan tidak biru gelap seperti yang digunakan pendukung lain.

    ”Tadi sudah saya konfirmasi ke pihak KPU dan ternyata mereka tidak merasa mengeluarkan kartu identitas bagi pendukung pasangan calon seperti itu. Saya menduga kartu identitas ini memang sengaja di fotokopi berwarna agar bisa memasuki arena acara debat ini,” beber dia.

    Beberapa orang yang menggunakan identitas palsu mengakui mendapat kartu dari seseorang di luar arena debat. Namun dirinya belum melakukan konfirmasi kepada pihak tim pemenangan paslon perihal permasalahan ini. Pihaknya akan mencari tahu terlebih dahulu mengenai keterlibatan tim pemenangan soal kartu identitas palsu pendukung ini.
    Terkait kartu identitas palsu tersebut sudah langsung ditangani Polres Klaten. Pihak panwaslu belum mengetahui identitas jelas dari para pelaku yang membuat dan menggunakan kartu palsu tersebut. Tapi hasil dari klarifikasi, keempat orang tersebut berasal dari Kecamatan Kemalang, Kebonarum, dan Jogonalan.

    Dia berharap pelaksanaan debat putaran kedua yang akan berlangsung November nanti penjagaannya lebih diperketat. Ia menyarankan para rombongan pendukung pasangan calon wajib masuk ke ruang debat secara bersama-sama. Apabila ada pendukung pasangan calon yang terlambat tidak diperkenankan masuk ke arena debat.

    ”Nanti kalau waktu rapat koordinasi dengan KPU akan kami sampaikan mengenai permasalahan ini sebagai bahan evaluasi serta perbaikan untuk ke depannya. Kami akan minta rombongan yang berjumlah 50 orang itu kalau bisa masuk secara bersama-sama sehingga tidak ada yang ketinggalan,” harapnya.

    Sementara itu, Ketua KPUD Klaten Siti Farida mengatakan, debat putaran pertama ini nantinya akan dievaluasi agar pelaksanaan selanjut bisa digelar lebih baik lagi. Ia mengatakan sejak awal sudah menjelaskan kepada pasangan calon mengenai tata tertib saat acara debat berlangsung.

    ”Pendukung yang diperbolehkan masuk ke ruangan acara debat ini hanya 50 orang, termasuk tim pemenangan pasangan calon. Termasuk yel-yel dari pasangan calon juga dibatasi hanya satu menit agar tercipta suasana yang kondusif dan aman,” ucapnya. (ren/un)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top